Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EMERGING MARKET: Kekhawatiran Ekonomi Global Menguat, Indeks MSCI Melemah

Indeks emerging markets melemah dengan laju paling dalam selama tujuh minggu terakhir menyusul menguatnya kekhawatiran bahwa pertumbuhan global mengurangi permintaan untuk aset berisiko di negara berkembang.
Bursa emerging markets/Reuters
Bursa emerging markets/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks emerging markets melemah dengan laju paling dalam selama tujuh minggu terakhir menyusul menguatnya kekhawatiran bahwa pertumbuhan global mengurangi permintaan untuk aset berisiko di negara berkembang.

MSCI Emerging Markets Index turun 1,7% pada perdagangan Selasa (5/4/2016), sehingga penurunan pada bulan mencapai April 2,9% setelah lonjakan 13% di bulan Maret. Seluruh 10 industri jatuh pada hari Selasa, dipimpin oleh penurunan 2,2% pada saham energi.

Hang Seng Index China Enterprises di Hong Kong turun 1,9%. Indeks acuan di Afrika Selatan, Polandia dan Turki masing-masing turun setidaknya 1,2%.

Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde mengatakan bahwa risiko pada pemulihan ekonomi global meningkat dan penurunan tak terduga pada produksi pabrik di Jerman mengisyaratkan perlambatan perdagangan yang melemahkan ekonomi negara tersebut.

Aset negara berkembang turun bulan ini seiring dengan melemahnya harga komoditas dan investor menilai  prospek suku bunga AS yang lebih tinggi.

“Pergerakan suku bunga AS yang lebih hawkish akan melemahkan mata uang negara berkembang terhadap dolar, dan pada akhirnya memberikan efek negatif pada indeks negara berkembang. Melemahnya harga minyak juga membebani indeks negara berkembang,” kata Michael Wang dari Amiya Capital LLP kepada Bloomberg.

Mata uang rand Afrika Selatan melemah 2,1% terhadap dolar menyusul kekhawatiran bahwa peringkat kredit akan dipotong dan  anggota parlemen menolak mosi untuk mendakwa Presiden Jacob Zuma. Sementara itu, won Korea Selatan dan lira Turki melemah masing-masing 0,8% setelah komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve pada Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper