Bisnis.com, HONGKONG - Indeks MSCI Emerging Market menguat 0,3% pada pukul 12.53 waktu Hong Kong (11.53 WIB)
Indeks telah menguat 12% sepanjang Maret 2016. Penguatan ini merupakan yang terbesar sejak Mei 2009 dan telah menguat 4,3% sepanjang tahun ini.
Chief Investment Officer Manulife Asset Management Services Bhd., Jason Chong, mengatakan bursa Asia memberikan respon positif terhadap The Fed yang bersikap dovish dan harapan akan ekonomi Cina yang stabil.
“Kendati perekonomian AS sekarang lebih kuat, Yellen masih khawatir akan kondisi ekonomi global. Ini merupakan langkah yang tepat,” katanya seperti yang dikutip Bloomberg, Senin (4/4/2016).
Sembilan dari 10 indeks industri pada negara berkembang menguat, dipimpin oleh saham teknologi informasi dan kesehatan. LG Chem Ltd. menguat 2,6% di bursa saham Seoul setelah Korea Times memberitakan produksi mobil baru Tesla Motor Inc. akan meningkatkan pesanan baterai ke LG.
Indeks Kospi Korea Selatan turun setelah reli dalam dua hari. Bursa saham Malaysia dan Filipina masing-masing naik 0,5%. Sementara itu, bursa saham Shanghai, Hong Kong, dang Taiwan libur.
Lonjakan tak terduga pada industri di Cina juga meningkatkan level kepercayaan, yang menandakan stimulus fiskal dan moneter yang sedang bergerak.
Sementara itu, bursa saham India menguat 0,2% ke level tertinggi selama tiga bulan terakhir menyusul prediksi bank sentral India akan menurunkan tingkat suku bunga pada hari Selasa.
Indeks Bloomberg yang mengukur 20 mata uang negara berkembang ini melemah pada awal bulan April setelah membukukan rekor penguatan bulan sebelumnya karena kekhawatiran akan tambahan pelonggaran global yang akan melemahkan nilai tukar.
