Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Kembali Turun Akibat Sikap Arab Saudi

Harga minyak dunia turun pada Jumat (2/4/2016) Sabtu (3/4/2016) pagi WIB, karena Arab Saudi meruntuhkan harapan yang sudah rendah bahwa produsen-produsen utama akan setuju untuk membatasi produksi mereka guna mengatasi kelebihan pasokan global.
Harga minyak mentah kembali turun./JIBI
Harga minyak mentah kembali turun./JIBI

Bisnis.com, NEW YORK -  Harga minyak dunia turun pada Jumat (2/4/2016) Sabtu (3/4/2016) pagi WIB, karena Arab Saudi meruntuhkan harapan yang sudah rendah bahwa produsen-produsen utama akan setuju untuk membatasi produksi mereka guna mengatasi kelebihan pasokan global.

HARGA MINYAK: Kembali Turun Akibat Sikap Arab Saudi

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, turun US$1,55  (4,0%) menjadi US$36,79  per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan global, menetap pada US$38,67  per barel di perdagangan London, turun US$1,66  (4,1%) dari penutupan Kamis (31/3/2016).

Wakil Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, mengatakan bahwa kerajaan itu akan membekukan produksi minyaknya hanya jika diikuti oleh Iran dan produsen minyak utama lainnya, Bloomberg News melaporkan Jumat.

"Jika semua negara setuju untuk membekukan produksi, kami siap," katanya dalam sebuah wawancara.

"Pernyataan bahwa Arab Saudi tidak akan membekukan produksi minyaknya jika Iran tidak melakukan hal yang sama, ditambah dengan dolar yang lebih kuat, telah memukul harga harga," kata Jasper Lawler, seorang analis di pedagang CMC Markets.

Produsen-produsen minyak utama dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia akan bertemu di Doha akhir bulan ini untuk membahas langkah-langkah menstabilkan harga, termasuk usulan untuk pembatasan produksi.

"Premis dari pertemuan puncak 17 April di Doha cukup goyah untuk dimulai dengan sikap Saudi yang jelas membuat kita bertanya-tanya, apakah pertemuan itu akan berlangsung, karena sebelumnya kita tidak melihat pemulihan lebih lanjut Iran dalam produksinya sendiri," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Iran mengindikasikan sebelumnya bahwa negaranya tidak akan berpartisipasi dalam pembekuan produksi sampai produksinya mencapai tingkat sebelum sanksi internasional dikenakan.

Harga minyak sedang terpukul, sebagian karena kembalinya minyak mentah Iran ke pasar dunia setelah sanksi ekonomi bertahun-tahun terhadap Teheran dicabut menyusul kesepakatan nuklir tahun lalu.

Shailaja Nair, managing editor senior di penyedia informasi energi global Platts, mengatakan "fundamental penawaran dan permintaan tidak berubah" tetap menjadi pengaruh utama pada sentimen pasar.

"Pasar masih kelebihan pasokan dengan minyak mentah, permintaan masih sama, kita tidak melihat kenaikan permintaan. Juga tidak ada kemungkinan kenaikan permintaan dalam waktu dekat," katanya kepada AFP.

Nair mengatakan hanya keputusan untuk memotong produksi daripada pembekuan produksi yang akan meningkatkan harga. "Mengingat jumlah minyak mentah yang sudah di pasar, pembekuan tidak akan membuat banyak perbedaan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : REUTERS/ANTARA/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper