Bisnis.com, JAKARTA – Indeks MSCI Emerging Markets turun 1,2% ke 826.45 pada pukul 11.30 WIB, setelah naik sebesar 13% bulan lalu.
Bursa emerging market turun dari kenaikan selama empat bulan setelah membukukan reli terbaik mereka di bulan Maret sejak 2009 dengan adanya rilis laporan manufaktur Cina.
Indeks produksi resmi China secara tidak terduga meningkat pada Maret.
Sementara itu, mata uang negara berkembang tergelincir sebelum laporan tenaga kerja AS yang dapat memberikan wawasan lebih besar untuk kesehatan perekonomian terbesar dunia serta memberikan perkiraan periode kenaikan suku bunga the Fed selanjutnya.
Indeks yang mengukur pergerakan 20 kurs negara membukukan keuntungan pada Maret, setelah Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menekankan pentingnya kewaspadaan dalam pengetatan kebijakan moneter.
Minyak, salah satu pendorong utama di balik reli pasar berkembang bulan lalu, turun di minggu kedua sebagai pasokan berlebihan yang terus mendorong harga minyak mentah Brent ke tingkat rendah selama 12 tahun pada bulan Januari.
"Investor memilih untuk berhati-hati, data PMI Cina tampaknya menguntungkan tetapi pertanyaannya sekarang adalah apakah hal ini akan stabil dan perbesarannya berlanjut," kata Jonathan Ravelas, kepala strategi pasar BDO Unibank Inc. di Manila, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (1/4/2016).
Indeks MSCI dari saham negara berkembang meningkat lebih dari 13% di bulan Mei 2009 sebelum menurun di bulan berikutnya dan melanjutkan reli di bulan Juli.