Bisnis.com, JAKARTA - Dua emiten taksi, yakni PT Blue Bird Tbk dan PT Express Transindo Utama Tbk mencatat kinerja perolehan laba bersih yang berbeda kendati pertumbuhan pendapatan positif sepanjang tahun lalu. BIRD mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15,2% menjadi Rp5,47 triliun sedangkan pertumbuhan pendapatan TAXI tercatat 9% menjadi Rp970,09 miliar.
Berdasarkan keterangan tertulus yang diterima Bisnis.com, Jumat (1/4/2016), pendapatan BIRD tahun lalu meningkat berkat kenaikan tarif taksi regular dari Rp3.600 per km menjadi Rp4.000 per km. Di samping itu, BIRD juga bisa mendulang pendapatan lebih banyak karena menambah armada taksi sebanyak 8% menjadi 19.377 unit.
Kenaikan pendapatan juga mendorong peningkatan laba bersih BIRD dari Rp735 miliar menjadi Rp825 miliar atau tumbuh 12%. Selain didorong peningkatan pendapatan, pertumbuhan laba BIRD juga dipicu oleh penurunan baiya bugan seiring penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) untuk belanja modal.
BIRD juga memperbesar kompensasi kepada pengemudi sebesar 20% menadi rp1,4 triliun. Manajemen menyebut, kompernsasi kepada pengemudi mencerminkan pembagian pendapatan (shared revenus) dari BIRd kepada pengemudi taksi reguler sebesar 31,4%, lebih tinggi dari posisi 2014 sebesar 30,3%. " Di tahun 2015, BIRD mengambil kebijakan perusahaan berkorban demi kesejahteraan pengemudi dengan jalan meningkatkan kompensasi kepada pengemudi taksi regular mengingat kondisi ekonomi yang sedang sulit," tulis manajemen.
Meskipun pertumbuhan pendapatan TAXI tumbuh positif, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk turun 70,85% menjadi Rp34,25 miliar. Laporan keuangan TAXI menunjukkan, pendapatan perusahaan taksi milik Rajawali Corpora ini tergerus peningkatna beban yang mencapai 28%. Beban TAXI sebesar Rp629,03 miliar sebagian besar disumbang beban penyusutan sebanyak Rp26,93 miliar, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp74,46 miliar, dan bean pengemudi yang melonjak 197,95% menjadi Rp54,30 miliar.