Bisnis.com, JAKARTA— Indeks bursa Jepang di Tokyo terseret lebih rendah pada penutupan perdagangan Kamis (31/3/2016) dipimpin penurunan perusahaan telepon dan ritel.
Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,71% menjadi 16.758,67 dan Topix juga turun 0,67% menjadi 1.347,20 memperpanjang kerugian kuartal ini sampai 13%. Yen menguat untuk hari ketiga diperdagangkan pada 112,29 yen per dolar AS pada Kamis.
Kepala investasi Allianz Global Investors Jepang Kazuyuki Terao mengungkapkan pihaknya tidak tahu berapa lama yen akan terus menguat dan sekarang masih ada kekhawatiran lebih atas perkiraan pendapatan perusahaan untuk fiskal tahun yang baru.
"Ini bukan situasi yang mudah untuk mengambil risiko dalam," paparnya seperti dikutip Bloomberg.
Saham telekomunikasi dan perusahaan perdagangan ritel terseret keluar dari 33 kelompok industri pada Topix. Nippon Telegraph & Telephone Corp dan KDDI Corp tergelincir 2,3%. Aeon Co anjlok 4%. Sharp Corp kehilangan 4,4% setelah Foxconn Technology Group sepakat untuk membeli berjuang pembuat elektronik Jepang.
Sedangkan, perusahaan yang naik yakni Toshiba Corp sebesar 5,8% setelah mengatakan akan menjual 80% saham di unit gaya hidup untuk China Midea Group Co sebesar 53,7 miliar yen.
Pergerakan Indeks Nikkei 225:
Tanggal | Level | Perubahan |
31/3/2016 | 16.758,67 | -0,71% |
30/3/2016 | 16.878,96 | -1,31% |
29/3/2016 | 17.103,53 | -0,18% |
28/3/2016 | 17.134,37 | +0,77% |
25/3/2016 | 17.002,75 | +0,65% |
Sumber: Bloomberg