Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyatakan harga BBM akan bertahan hingga September setelah mengumumkan penurunan Rp500 per liter. Presiden Jokowi mengungkapkan pemerintah berencana membentuk superholding BUMN.
Bursa Global. Wall Street meneruskan penguatan bersama bursa Eropa. Dow Jones menguat 0,47%, S&P 500 naik 0,44%, sedangkan STOXX 600 menguat 1,3%.
Harga Minyak. Harga minyak flat meski sempat menguat tajam di perdagangan intraday. WTI diperdagangkan menguat 0,1% ke US$38,32 per barel pada pukul 04.00 WIB, sedangkan Brent naik 0,2% ke US$39,22 per barel pada pukul 04.46 WIB.
Ekonomi AS. ADP Research Institute menyatakan sektor swasta Amerika Serikat menyerap 200.000 tenaga kerja baru pada Maret, di atas estimasi pasar sebanyak 195.000 orang. Data penyerapan tenaga kerja resmi pemerintah AS akan dirilis Jumat.
Ekonomi Jepang. Hasil produksi industri Jepang anjlok 6,2% pada Februari, penurunan paling tajam sejak pasca-gempa bumi Maret 2011. Pemerintah Negeri Sakura memperkirakan output industri akan rebound 3,9% pada Maret.
Harga BBM. Harga BBM jenis Premium dan Solar turun Rp500 per liter mulai 1 April 2016. Solar turun menjadi Rp5.150 per liter, sedangkan premium turun menjadi Rp6.550 per liter untuk daerah Jawa, Madura, dan Bali. Pemerintah menyatakan harga BBM tidak akan berubah hingga September 2016.
Holding BUMN. Presiden Jokowi mengungkapkan rencana pemerintah mendirikan superholding BUMN setelah merampungkan penggabungan berbagai BUMN di sektor industri yang sama dalam 6 perusahaan holding.
Pengawasan Pajak. Pemerintah akan menggunakan data transaksi kartu kredit sebagai basis data pajak mulai Mei 2016 dengan mewajibkan 23 bank menyampaikan data rincian tagihan kepada Dirjen Pajak.
Road Map E-Commerce. Pemerintah mengkaji tax holiday bagi perusahaan start-up dan penggunaan PPh final bagi e-commerce sebagai pengganti pajak pertambahan nilai.
JSMR. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengusulkan right issue 10% saham milik pemerintah kepada Kementerian BUMN, untuk meraih modal tambahan sekitar Rp8 triliun.
BMRI. Penyaluran kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melambat dari 12,4% pada 2015 menjadi 7%—9% year on year pada kuartal I/2016. Pada 2015, penyaluran kredit BMRI mencapai Rp595,5 triliun.
