Bisnis.com, JAKARTA--Menjelang akhir batas waktu laporan keuangan, sebanyak 31 emiten LQ-45 harus menyerah pada perlambatan ekonomi tahun lalu dengan capaian keuntungan rerata yang merosot menjadi Rp149,94 triliun.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, laba bersih 31 emiten yang dapat diatribusikan kepada entitas induk harus terkoreksi sepanjang periode 2015. Namun, dua emiten tercatat membukukan perolehan laba bersih yang gemilang lebih dari 100% year-on-year.
Kedua emiten itu adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan lonjakan laba bersih hingga 104,68% menjadi Rp1,04 triliun dari sebelumnya Rp511,88 miliar. Begitu pula PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. yang meraup pertumbuhan laba bersih 104,06% menjadi Rp1,42 triliun dari Rp700,74 miliar.
Pada sisi pendapatan, 31 emiten tersebut hanya mampu tumbuh tipis 2,61% secara tahunan. Emiten paling liquid di lantai bursa itu meraup pendapatan nyaris Rp1.000 triliun, tepatnya Rp989,95 triliun pada 2015 dari tahun sebelumnya Rp964,77 triliun.
Kembali, kontraktor pelat merah Waskita Karya menjadi jawara dengan pertumbuhan pendapatan 37,85% y-o-y dari Rp10,26 triliun ke Rp14,15 triliun. Sedangkan, emiten tekstil dan garmen milik Taipan Iwan Setiawan Lukminto, PT Sri Rejeki Isman Tbk., menempati posisi kedua dengan pertumbuhan pendapatan 25,67% menjadi Rp6,55 triliun dari Rp5,21 triliun.
Berikut daftar lengkap kinerja emiten Indeks liquid LQ-45:
Pertumbuhan laba emiten LQ45 tertinggi periode 2015 dalam miliaran rupiah:
Ticker | 2014 | 2015 | Perubahan (%) |
WSKT | 511,88 | 2.047,73 | 104,68 |
TBIG | 700,74 | 1.429,9 | 104,06 |
BBTN | 1.145,57 | 1.850,9 | 61,57 |
ADHI | 329,07 | 463,68 | 40,91 |
SRIL | 376,45 | 528,34 | 40,35 |
Koreksi laba emiten LQ45 terdalam periode 2015 dalam miliaran rupiah:
Ticker | 2014 | 2015 | Perubahan (%) |
ANTM | (743,53) | (1.440,85) | 93,79 |
LPKR | 2.556,24 | 535,39 | (79,06) |
AALI | 2.504,46 | 619,1 | (75,28) |
INCO | 2.143,05 | 696,66 | (67,49) |
MPPA | 554,01 | 182,99 | (66,97) |
Pertumbuhan pendapatan emiten LQ45 tertinggi periode 2015 dalam miliaran rupiah:
Ticker | 2014 | 2015 | Perubahan (%) |
WSKT | 10.266 | 14.152 | 37,85 |
SRIL | 5.217 | 6.556 | 25,67 |
SILO | 3.340 | 4.144 | 24,07 |
BBTN | 12.807 | 14.966 | 16,86 |
PTPP | 12.427 | 14.217 | 14,40 |
Koreksi pendapatan emiten LQ45 terdalam periode 2015 dalam miliaran rupiah:
Ticker | 2014 | 2015 | Perubahan (%) |
LPKR | 11.655 | 8.910 | (23,55) |
AALI | 16.305 | 13.059 | (19,91) |
INCO | 12.913 | 10.894 | (15,64) |
AKRA | 22.468 | 19.764 | (12,03) |
LSIP | 4.726 | 4.189 | (11,36) |
Sumber: Laporan keuangan perseroan, diolah.
Keterangan: Kurs INCO dan SRIL menggunakan kurs tengah Bank Indonesia, Rp13.795/US$ (31 Desember 2015) dan Rp12.440/US$ (31 Desember 2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel