Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan tekstil dan garmen milik taipan Iwan Setiawan Lukminto, PT Sri Rejeki Isman Tbk. membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$55,66 juta setara dengan Rp773,01 miliar (kurs Rp13.888 per dolar Amerika Serikat).
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan, Kamis (24/3/2016), disebutkan penjualan emiten berkode saham SRIL tersebut mencapai US$631,34 juta pada 2015, naik 10,3% dari sebelumnya US$589,08 juta.
Penjualan bersih yang dicapai perusahaan Sritex mencapai Rp621,99 juta, naik 12,14% dari sebelumnya US$554,62 juta. Beban pokok penjualan naik 6,1% menjadi US$458,57 juta sehingga laba kotor naik 8,9% menjadi US$133,41 juta dari US$122,41 juta.
Rugi selisih kurs terjadi penurunan 51,4% menjadi US$977.185 dari sebelumnya US$2,01 juta. Sehingga, laba dari operasi naik 4,8% dari US$93,57 juta menjadi US$98,08 juta.
Laba sebelum pajak penghasilan tercatat turun 2% menjadi US$64,58 juta dari US$65,92 juta. Laba tahun berjalan naik 10,32% menjadi US$55,66 juta dari US$50,45 juta.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk meningkat 7,17% menjadi US$55,66 juta dari tahun sebelumnya US$50,45 juta. Laba per saham dasar juga meningkat 11% menjadi US$0,0030 dari US$0,0027.
Per 31 Desember 2015, total aset Sri Rejeki Isman meningkat 7,7% menjadi US$753,34 juta dari US$698,86 juta. Liabilitas naik 8,3% menjadi US$506,6 juta dari US$467,43 juta dan ekuitas naik 19,5% menjadi US$276,74 juta dari US$231,43 juta.
Perdagangan saham Kamis (24/3/2016), saham SRIL naik 4,70% sebesar 14 poin ke level Rp312 per lembar. Selama setahun, saham SRIL memberikan return 27,03% dan negatif 19,79% sepanjang tahun berjalan dengan kapitalisasi pasar Rp5,8 triliun.