Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak dunia jatuh pada Rabu (23/3/2016) atau Kamis (24/3/2016) pagi WIB, karena berita bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat pekan lalu, memperburuk kelebihan pasokan global yang terus bertahan.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, merosot US$1,66 menjadi US$39,79 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah lima sesi berada di atas ambang batas US$40.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, jatuh US$1,32 menjadi US$40,47 per barel saat ditutup di London ICE Futures Exchange.
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu bahwa persediaan minyak mentah Amerika melonjak 9,36 juta barel pada pekan lalu menjadi 532,5 juta barel, 65,9 juta barel lebih besar dari setahun sebelumnya, .
Itu hampir empat kali lipat ekspektasi para analis yang disurvei oleh Bloomberg News. Tetapi produksi minyak mentah negara itu kehilangan 30.000 barel menjadi 9,038 juta barel per hari pada pekan lalu, dan stok bensinnya turun 4,6 juta barel.
"Penambahan besar lain dalam persediaan minyak mingguan, ditambah dengan penguatan dolar, mengirim harga minyak lebih rendah," kata analis CMC Markets, Jasper Lawler.
Namun, ia menambahkan, mengingat harapan berlebihan pada persediaan minyak mentah, "penurunan (harga) sebenarnya cukup ringan dan bisa menjadi pelopor untuk harga minyak lebih tinggi jika dolar stabil." Pasar minyak juga mundur dalam perdagangan hati-hati menyusul serangan teroris di Brussels. Lebih dari 30 orang tewas dalam ledakan kembar pada Selasa di bandara Brussels dan kereta bawah tanah kota itu.