Bisnis.com, JAKARTA - Penerbitan sukuk global RI bernilai total US$2,5 miliar oversubscribed 3,4—3,5 kali. Dampak teror di Brussels terhadap pasar saham di Eropa dan Amerika Serikat terbatas.
Berikut sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar hari ini, Rabu (23/3/2016).
Bursa Global. Indeks bursa Amerika Serikat bergerak mixed, indeks Eropa melemah. Dow Jones berakhir turun 0,23%, S&P 500 melemah 0,09%, Nasdaq naik 0,27%, sedangkan Stoxx 600 turun 0,15%.
Harga Minyak. Harga minyak bertahan di atas US$41 per barel. Minyak WTI turun 0,17% ke US$41,45 per barel, sedangkan harga minyak Brent naik 0,12% ke US$41,59 per barel pada pukul 04.40 WIB.
Teror di Eropa. Lebih dari 30 orang tewas dalam ledakan bom di bandar udara dan stasiun kereta bawah tanah di Brussels, ibu kota Belgia dan pusat pemerintahan Uni Eropa.
The Fed. Presiden The Fed Chicago Charles Evans mengatakan dua kali kenaikan suku bunga pada 2016 bukan tidak masuk akal. Keputusan mempertahankan suku bunga acuan pada Maret dilatarbelakangi kehati-hatian petinggi The Fed.
Data Manufaktur. Flash PMI Manufaktur Jepang merosot dari level 50,1 pada Februari menjadi level 49,1 pada Maret, level terendah dalam 3 tahun terakhir. Flash PMI Manufaktur Zona Euro naik menjadi 53,7 pada Maret dibandingkan level 53,0 di bulan sebelumnya, sedangkan Flash PMI Manufaktur AS naik dari 51,3 menjadi 51,4.
Sukuk Global. Dua seri sukuk global pemerintah RI diterbitkan. Pemerintah menyerap US$750 juta dengan yield 3,4% dari penawaran US$2,6 miliar atas sukuk bertenor 5 tahun. Dana senilai US$1,75 miliar diraih dari penerbitan sukuk bertenor 10 tahun dengan yield 4,55% dari penawaran US$5,9 miliar yang masuk.
Fundamental Rupiah. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pergerakan rupiah pada kisaran Rp13.000—Rp13.100 per dolar AS sudah mencerminkan fundamental rupiah.
Pajak Properti. Pemerintah berencana menurunkan tarif pajak penghasilan final properti dari 5% menjadi 2,5%.
APBN-P 2016. Pemerintah berencana mengajukan perubahan APBN 2016 pada Mei. Fokus utama APBN-P adalah penurunan target penerimaan pajak.
MDLN. Laba bersih PT Modernland Realty Tbk (MDLN) naik 24% menjadi Rp885,2 miliar pada 2015, sedangkan pendapatan korporasi tumbuh 4,3% menjadi Rp2,96 triliun.