Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SENTIMEN PASAR 17 MARET: The Fed Dovish, Minyak Rebound, dan Konsesi Kereta Api Cepat

Dow Jones berakhir naik 0,43%, S&P 500 turun 0,56%, sedangkan Stoxx 600 menguat 0,04%
Aktivitas di pabrik General Motors di Texas, AS. Hasil produksi pabrik-pabrik di AS naik 0,2% pada Februari meneruskan kenaikan 0,5% pada Januari./Reuters-Mike Stone
Aktivitas di pabrik General Motors di Texas, AS. Hasil produksi pabrik-pabrik di AS naik 0,2% pada Februari meneruskan kenaikan 0,5% pada Januari./Reuters-Mike Stone

Bisnis.com, JAKARTA -  The Fed diprediksi hanya akan dua kali menaikkan suku bunga pada 2016 setelah mempertahankan kebijakan moneter pada Maret. Kementerian Perhubungan akhirnya memberikan konsensi kereta api cepat.

Bursa Global. Wall Street menguat pasca-The Fed, bursa Eropa flat. Dow Jones berakhir naik 0,43%, S&P 500 turun 0,56%, sedangkan Stoxx 600 menguat 0,04%.

Harga Minyak. Harga minyak meneruskan rebound tajame. WTI diperdagangkan menguat 5,83% ke US$38,46 per barel pada pukul 05.00 WIB, sedangkan Brent naik 3,92% ke US$40,26 per barel.

The Fed. Rapat FOMC memutuskan suku bunga AS dipertahankan di level 0,25–0,50%. Median proyeksi suku bunga pada akhir 2016 turun menjadi 0,875% yang menandakan 2 kali kenaikan Fed Fund Rate pada tahun ini, lebih sedikit dari proyeksi Desember yang menandakan 4 kali kenaikan.

Inflasi AS. Data Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan inflasi inti bulanan Negeri Paman Sam sebesar 0,3% pada Februari atau 2,3% year on year. The Fed menargetkan inflasi inti 1,6% pada kuartal IV/2016.

Produksi Manufaktur AS. Hasil produksi pabrik-pabrik di AS naik 0,2% pada Februari meneruskan kenaikan 0,5% pada Januari. Produksi otomotif dan komponen turun 0,1% pada Februari setelah naik 3,4% pada Januari.

Pembekuan Produksi OPEC. Menteri Energi Qatar memastikan pertemuan antara negara OPEC dan non-OPEC soal rencana pembekuan pertumbuhan produksi minyak mentah akan berlangsung di Doha, Qatar, pada 17 April 2016.

 

Kereta Api Cepat. Konsensi kereta api cepat ditandatangani. PT Kereta Api Cepat Indonesia China diberikan konsensi selama 50 tahun sejak pengoperasian. Panjang jalur turun dari 152,3 km pada rencana semula menjadi 142,3 km, sedangkan nilai investasi turun dari US$5,5 miliar menjadi US$5,13 miliar.

Blok Masela. Inpex Corporation dan Shell Indonesia mulai memangkas jumlah tenaga kerja di Indonesia karena belum memiliki kepastian soalh pengelolaan blok Masela. Inpex berencana hanya akan mempertahankan 40% tenaga kerjanya di Indonesia.

Investasi China. Penanaman modal asing dari China mencaapi US$3,2 miliar pada dua bulan pertama 2016, negara dengan nilai investasi terbesar ketiga di Indonesia. Namun, data BKPM menunjukkan hanya 7% dari total komitmen investasi US$24,47 miliar dari China pada 2005–2014 yang terealisasi.

BBNI. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengincar pendanaan US$1 miliar atau setara Rp13,7 triliun dari pinjaman bilateral, penerbitan obligasi maupun penerbitan sertifikat deposito.

JSMR. Mahkamah Agung menyerahkan pengelolaan JORR Pondok Pindang-Jagorawi kepada PT Hutama Karya (Persero) yang diperkirakan akan memberikan pendapatan Rp1,6 miliar per hari. Keputusan MA adalah ujung dari sengketa antara Hutama Karya, PT Marga Nurindo Bhakti dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

HERO. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menyiapkan belanja modal lebih dari Rp1 triliun untuk ekspansi perusahaan, termasuk pembukaan gerai baru di Malang, Surabaya, dan Bandung. HERO juga menyiapkan satu gerai baru IKEA.

KAEF. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menargetkan penjualan Rp5,75 triliun pada 2016, naik 18,39% dari penjualan Rp4,86 triliun pada 2015.

SMCB. Laba bersih PT Holcim Indonesia Tbk turun 73% dari Rp656,87 miliar pada 2014 menjadi Rp175,12 miliar pada 2015. Penjualan produsen semen tersebut turun 6,53% pada 2015.

Subsidi Listrik. PT PLN (Persero) akan menyatakan 18,7 juta dari 22,7 juta pelanggan listrik 900 VA tidak berhak menerima subsidi listrik. Sekitar 11,7 juta pelanggan akan dialihkan menjadi pelangga listrik 1.300 VA, sedangkan 7 juta yang lain tetap menggunakan listrik 900 VA tanpa subsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper