Bisnis.com, Jakarta - Belanja modal alias capital expenditure yang dialokasikan emiten konsumer PT Hero Supermarket Tbk tahun ini ditaksir lebih dari Rp1 triliun, seiring ekspansi perusahaan dengan membuka gerai baru.
Jumlah itu diperkirakan lebih besar dari anggaran belanja modal yang dialoasikan tahun lalu. Arief Istanto, Direktur Hero Supermarket, enggan mengatakan secara rinci belanja modal yang dialokasikan perseroan pada tahun ini.
Akan tetapi, dia menyebut, di awal tahun ini sudah ada tiga gerai Giant Ekstra baru yang dibuka pihaknya di Palembang, Lombok dan Manado. Belanja modal pembukaan gerai tersebut menelan dana di kisaran Rp200 miliar hingga Rp300 miliar per gerai.
“Kami tidak akan berhenti ekspansi, bisa dihitung [capex] tahun lalu buka dua toko sekarang lebih,” katanya kepada Bisnis, Rabu (16/3/2016).
Dia menyebut, perseroan memang tidak mematok jumlah target pembukaan toko secara spesifik. Namun, pihaknya masih akan melakukan ekspansi tentunya dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan daya serap masyarakat di sebuah kawasan tertentu.
Di mencontohkan, emiten bersandi HERO itu besar kemungkinan membuka gerai baru lagi pada tahun ini di Malang, Surabaya, dan Bandung. Gerai yang akan dibuka difokuskan pada Giant Ekstra karena merupakan supermarket berskala besar.
“Semaikin besar, cost for unit semakin kecil,” ujarnya.
Saat ini, bisnis HERO ditopang oleh 34 gerai supermarket Hero, 315 gerai Guardian, 53 gerai Giant Ekstra, 119 gerai Giant Ekspress, 1 gerai IKEA dan 2 gerai Jasons. Dia pun menyebut pihaknya akan menambah 1 gerai IKEA lagi tahun ini. Adapun untuk 80 unit gerai Starmart akan ditutup sepenuhnya pada Oktober mendatang.
