Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKR Corporindo (AKRA) Bidik Pendapatan Rp22,72 Triliun

Emiten distributor bahan bakar minyak PT AKR Corporindo Tbk. membidik pendapatan pada tahun ini bakal meningkat 12%-15% menjadi Rp22,13 triliun hingga Rp22,72 triliun, setelah tahun lalu terkoreksi 12,03% lantaran tekanan harga minyak mentah.

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten distributor bahan bakar minyak PT AKR Corporindo Tbk. membidik pendapatan pada tahun ini bakal meningkat 12%-15% menjadi Rp22,13 triliun hingga Rp22,72 triliun, setelah tahun lalu terkoreksi 12,03% lantaran tekanan harga minyak mentah.

Direktur & Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan peningkatan pendapatan yang dibidik perseroan pada tahun ini lebih banyak dikontribusi dari penjualan BBM, bahan kimia, dan penjualan lahan industri.

"Target revenue 2016 naik antara 12%-15% dibandingkan dengan 2015. Penjualan tanah di kawasan industri juga bisa berkontribusi untuk pertumbuhan pendapatan," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (14/3/2016).

Untuk menggenjot kinerja pada tahun ini, emiten berkode saham AKRA tersebut berencana menganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex) Rp500 miliar-Rp700 miliar. Belanja modal tahun ini meroket 183%-257% dari realisasi investasi tahun lalu Rp272 miliar.

Alokasi belanja modal tahun ini bakal dirogoh dari kas internal. Rencananya, perseroan bakal membangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sebanyak 20-25 unit sepanjang 2016, lebih rendah dari target awal 40 unit SPBU.

Sementara itu, perseroan juga membidik target penjualan kawasan industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) Gresik Jawa Timur seluas 60 Hektare tahun ini. Tahun lalu, sebanyak 27 Ha lahan di kawasan industri JIIPE telah dipesan.

Khusus bagi pengembangan JIIPE, Suresh mengaku tengah membutuhkan dana Rp3 triliun-Rp4 triliun pada tahun ini. Manajemen AKRA bakal meningkatkan porsi pendapatan dari JIIPE hingga 20%-30% selama 4 tahun dari saat ini yang hanya 1% dari total revenue.

Manajemen AKRA terlah merogoh kocek Rp3,6 triliun untuk proyek JIIPE, yang sebagian besar bagi pengadaan lahan. Total nilai investasi tahap pertama proyek ini sebesar Rp7 triliun-Rp8 triliun.

Rencananya, perseroan bakal membangun pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas dengan kapasitas 2x660 Megawatt dengan kebutuhan dana US$1,6 miliar-US$1,7 miliar. Tahun ini, perseroan akan mulai membangun power plant tahap I dengan kapasitas 500 MW.

Direktur Utama AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo menambahkan permintaan untuk bahan baku, produk BBM, dan kawasan industri akan meningkat selama 2016. Hal itu didorong oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,4% serta perbaikan iklim investasi 2016.

"Deregulasi di segmen hilir, termasuk peningkatan permintaan untuk BBM bersubsidi di segmen industri dan ritel akan memungkinkan AKRA untuk meningkatkan volume dan mempertahankan pertumbuhan laba," katanya dalam keterangan pers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper