Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (14/3/2016) bergerak di kisaran Rp13.100-Rp13.280.
“Meski sempat melemah, sepanjang pekan kemarin rupiah masih menguat. Laju rupiah juga kembali melampaui target area resisten Rp. 13.200,” kata Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada dalam risetnya.
Reza mengatakan tidak seperti IHSG yang kehabisan daya dorongnya, laju rupiah mampu kembali mengalami kenaikan di awal pekan kemarin. Seiring masih menguatnya sejumlah laju mata uang regional terhadap dolar AS.
“Belum jelasnya sentimen dari kenaikan suku bunga Fed Rate memberikan tekanan pada laju dolar AS,” kata Reza.
Sehingga, ujarnya, dapat dimanfaatkan mata uang lainnya untuk menguat, a.l euro, poundsterling, dolar Australia, yen, yuan.
Tentu saja kondisi tersebut, ujarnya, memberikan sentimen positif pada laju rupiah.
Setelah mengalami kenaikan, laju rupiah kembali mengalami pelemahan. Padahal laju mata uang regional sedang bergerak positif terhadap laju dolar AS.
Akan tetapi, tambahnya, di sisi lain masih merahnya laju harga minyak mentah dunia membuat laju dolar AS tidak terlalu melemah dalam. Sehingga berimbas pada laju rupiah yang kembali terpuruk.
Sentimen positif dari penghentian produksi sementara oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries bersama Rusia, dihadang sentimen negatif dari pasokan minyak Amerika Serikat yang terus meningkat.
Bahkan beredarnya rilis fundamental minyak saat ini yang memang masih sulit untuk menembus level lebih jauh lagi dari US$40. Mengingat tren pasokan minyak AS diprediksi masih berada di level tertinggi sejak 1930, membuat laju dolar AS dapat berbalik menguat meski tipis.
Laju rupiah masih cenderung melanjutkan pelemahannya meski tipis.
Ekspektasi akan adanya stimulus dari Zona Euro maupun penurunan tingkat suku bunga acuan ECB memberikan tekanan pada laju euro, sehingga terlihat melemah terhadap laju dolar AS.
Reza mengatakan akibatnya tentu berimbas pada laju rupiah yang kembali melanjutkan pelemahannya.
“Namun demikian, pelemahan yang terjadi cenderung tipis seiring masih adanya respon”s positif pelaku pasar dari komentar Presiden Jokowi bahwa penguatan rupiah dalam beberapa waktu terakhir ini sebagai respons positif dari serangkaian kebijakan dan paket deregulasi yang diberikan pemerintah,” kata Reza.
Kurs tengah BI
Tanggal | Rp/US$ |
11 Maret | 13.087 |
10 Maret | 13.149 |
8 Maret | 13.128 |
Sumber: BI, 2016