Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi pelat merah PT Indofarma (Persero) Tbk. pada 2015 mendulang laba sebesar Rp6,56 miliar. Raihan tersebut 3,5 kali lebih besar dari perolehan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,44 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian perseroan yang diriis Jumat (11/3), penjualan bersih perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp1,62 triliun. Hasil penjualan yang dicapai emiten berkode saham INAF itu pun naik sekitar 17,4% dari pencapaian pada 2014 yang hanya Rp1,38 triliun.
Sebelumnya, pada tahun ini perseroan memproyeksikan kinerja penjualan mencapai Rp1,9 triliun. Untuk belanja modal pada 2016, INAF menganggarkan u capital expenditure (capex) sebesar Rp269,27 miliar guna mendukung pengembangan bisnis.
Dana capex tersebut akan berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. Besarannya, 30% dari kocek INAF dan 70% pinjaman. Rencananya dana belanja modal tersebut sekitar Rp174,5 miliar akan digunakan untuk bangunan dan instalasi.
Yaitu terdiri dari bangunan pabrik FDC TB, renovasi fasilitas produksi steril non cepha, bangunan pilot plant, bangunan pabrik betalakam, laboraturium mikrobiologi, bangunan lainnya, dan instalasi listrik serta air.
Untuk mesin produksi INAF mengalokasikan dana hingga Rp37,60 miliar. Sisanya, Rp34,60 miliar untuk keperluan peralatan pabrik, Rp8 miliar untuk kendaraan, Rp1,90 miliar guna peralatan kantor, dan implementasi earning per share (ERP) sebesar Rp12,66 miliar.