Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intraco Penta (INTA) Segera Tuntaskan Dana Proyek PLTU Senilai Rp3,5 Triliun

Emiten alat berat PT Intraco Penta Tbk. (INTA) segera menuntaskan pendanaan untuk pembangunan megaproyek pembangkit listrik berkapasitas 200 Megawatt dengan investasi Rp3,5 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat PT Intraco Penta Tbk. (INTA) segera menuntaskan pendanaan untuk pembangunan megaproyek pembangkit listrik berkapasitas 200 Megawatt dengan investasi Rp3,5 triliun.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Intraco Penta Tbk. Imam Liyanto, mengatakan perseroan bersama Sinohydro Hong Kong (Holding) Limited., sebagai anak usaha Grup Power Construction Corporation of China (PCCC), yang tergabung dalam konsorsium Sinohydro-Intraco Penta dan PLN telah menandatangani perjanjian PPA pada 25 November 2015.

Pembangkit listrik yang akan dibangun berkapasitas 2x100 MW di Desa Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, Provinsi Bengkulu, dengan skema IPP dengan PT Tenaga Listrik Bengkulu sebagai anak usaha joint venture perseroan dengan Sinohydro.

"PT Tenaga Listrik Bengkulu diberikan waktu 12 bulan untuk mencari sumber pendanaan (financial close) dan 36 bulan untuk menyelesaikan tahapan pekerjaan konstruksi pembangkit listrik," katanya dalam keterbukaan emiten berkode saham INTA di PT Bursa Efek Indonesia belum lama ini.

Struktur pendanaan proyek tersebut bakal berasal dari pinjaman perbankan (senior debt) senilai US$270 juta setara dengan Rp3,5 triliun. Sebagian besar senior debt tersebut berasal dari bank atau lembaga institusi keuangan China, dengan tidak menutup kemungkinan juga berasal dari bank atau lembaga keuangan lokal.

Sejumlah emiten tambang merangsek masuk ke bisnis kelistrikan dengan membidik megaproyek 35.000 Megawatt yang dicanangkan pemerintah dengan nilai investasi triliunan rupiah.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, tidak kurang dari sepuluh emiten tambang merangsek proyek power plant. Masing-masing emiten bahkan ada yang telah meyiapkan dana hingga miliaran dolar Amerika Serikat untuk pembangunan proyek selama lima tahun itu.

Pemerintah Indonesia pada 4 Mei 2015 lalu berambisi untuk membangun pengadaan listrik sebesar 35.000 MW demi kebutuhan dalam 5 tahun mendatang. Dari program tersebut, sebesar 10.000 MW atau 35 proyek bakal dikerjakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan 25.000 MW atau 74 proyek digarap oleh perusahaan swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper