Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Rabu (9/3/2016) atau Kamis pagi melemah.
Indeks dolar AS melemah 0,04% ke level 97,173.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan pasar uang saat ini menyoroti rapat bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB).
“Fokus minggu ini akan tertuju pada ECB meeting yang diperkirakan menambah stimulus atau memangkas suku bunganya,” kata Rangga dalam risetnya.
Sementara itu dolar juga mengamati pergerakan harga minyak dan inflasi AS.
Dikemukakan setelah isu akan ditahannya produksi minyak oleh para produsen AS, laporan EIA yang menunjukkan kontraksi produksi shale oil AS menjaga sentimen positif terhadap harga minyak minggu lalu.
Indeks dolar turun, walaupun data AS membaik, menyusul penguatan kurs negara pengekspor komoditas.
Rangga mengatakan imbal hasil AS naik merespons kenaikan harga minyak, yang biasanya mendorong kenaikan inflasi.
Posisi indeks dolar AS
9 Maret
| 97,173 (-0,04%) |
8 Maret | 97,209 (+0,14%) |
7 Maret | 97,071 (-0,28%) |
Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2016