Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika serikat akan mengalami penguatan hingga akhir tahun.
“Rupiah juga masih akan menguat hingga akhir tahun terutama terdorong faktor global,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima Selasa (1/3/2016).
Penguatan rupiah diyakini, ujarnya, walaupun belum ada berita baik yang baru dari domestik. Indikator pertumbuhan, kecuali penjualan semen, menunjukkan perlambatan di Januari 2016.
“Minggu ini ditunggu cadangan devisa yang berpeluang turun tipis. Ruang penguatan rupiah minggu ini masih tersedia,”kata Rangga.
Dikemukakan rupiah masih mampu menguat minggu lalu walaupun dolar menguat terhadap mayoritas kurs di Asia, akibat baiknya data AS relatif terhadap Zona Euro dan Jepang.
Naiknya harga minyak, juga mengangkat optimisme di negara pengekspor komoditas seperti Indonesia.
“Tetapi harga BBM Premium yang tidak dipangkas belum akan membuat ekspektasi inflasi turun drastis di Februari 2016 inflasi naik ke 4,42% YoY,”kata Rangga.
Namun, ujarnya, peluang BI Rate turun masih ada.
“Kami masih perkirakan BI Rate ke 6.75% di akhir tahun - penurunan 50 bps lagi bisa dilakukan jika harga BBM Premium dipangkas,”kata Rangga.