Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa (1/3/2016) ditutup menguat 0,19% atau 9,03 poin ke level 4.779,99. Sebelumnya, IHSG dibuka melemah 0,22% atau 10,72 poin ke level 4.760,24.
Indeks melemah pertama kalinya setelah menguat 2,5% sepanjang empat hari berturut-turut.
Sebelumnya indeks ditutup menguat 0,8% atau 37,81 poin ke level 4.770,96 pada Senin (29/2/2016).
IHSG memperpanjang reli menjadi 4 hari. Indeks bergerak antara level 4.722,99—4.774,52 setelah dibuka naik 0,11% pada perdagangan kemarin.
Adapun pada hari ini, Badan Pusat Statistik akan mengumumkan data indeks harga konsumen Indonesia periode Februari.
Bank Indonesia memprediksi pada Februari ekonomi Tanah Air membukukan deflasi 0,13%—0,15% month to month, setelah pada Januari harga terinflasi 0,51%. Sebelum penutupan, IHSG diketahui menanjak tajam.
Bagaimana pergerakan IHSG menjelang rilis data inflasi Februari yang diperkirakan masih rendah hari ini? Ikuti terus lajunya hingga penutupan.
IHSG menanjak tajam di akhir perdagangan hingga ditutup menguat 0,19% atau 9,03 poin ke level 4.779,99.
Setelah ditutup naik tipis, IHSG berbalik melemah tipis 0,04% atau 1,94 poin ke level 4.769,02 di awal perdagangan sesi II.
Jakarta Islamic Index (JII) menguat 0,68% atau 4,36 poin ke level 646,22 di jeda siang. Indeks syariah bergerak antara level 640,72—647,91 setelah dibuka turun 0,11%.
Penguatan ini melampaui kenaikan IHSG yang hanya naik tipis 0,015 di akhir perdagangan sesi I hari ini.
IHSG nyaris stagnan di akhir sesi I, bergerak menguat 0,01% atau 0,71 poin ke level 4.771,66.
IHSG terpantau terus menguat 0,11% atau 5,19 poin ke level 4.776,15 menjelang penutupan perdagangan sesi I.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik baru saja melaporkan indeks harga konsumen pada Februari 2016 turun 0,09% dari bulan sebelumnya. Ekonomi Indonesia mencatatkan deflasi setelah membukukan inflasi 0,59% pada Januari.
Perkiraan tersebut lebih rendah dari prediksi Bank Indonesia yang memperkirakan deflasi Februari 2016 berada pada kisaran 0,13%-0,15%.
Namun, inflasi tahunan atau year on year justru meningkat dari 4,14% pada Januari menjadi 4,42%. Laju inflasi juga lebih tinggi dari perkiraan pasar yaitu 4,36% year on year dan -0,16% month to month.
Dalam sejam pertama perdagangan, IHSG bertahan di zona hijau dengan menguat tipis 0,07% atau 3,26 poin ke level 4.774,21
IHSG terpantau berfluktuasi cenderung naik tipis pada awal perdagangan pagi ini. Setelah dibuka melemah 0,22% ke 4.760,24, indeks berbalik naik ke 4.775,62 pada pukul 09.02 WIB. Namun, indeks kembali turun ke 4.770,4 pada pukul 09.06 WIB sebelum akhirnya kembali menguat 0,05% atau 2,24 poin ke 4.773,19 pada pukul 09.19 WIB.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memprediksi indeks bergerak variatif seiring aksi wait and see pelaku pasar terhadap sentimen dari dalam negeri, terutama pengumuman inflasi dan berita makro lainnya.
"Kami berasumsi IHSG memiliki peluang untuk bergerak variatif cednerung menguat tipis," paparnya dalam riset.
IHSG dibuka melemah 0,22% atau 10,72 poin ke level 4.760,24 pada perdagangan Selasa (1/3/2016).
Indeks melemah pertama kalinya setelah menguat 2,5% sepanjang empat hari berturut-turut.
Keputusan bank sentral China memberikan stimulus, serta kelanjutan penguatan nilai tukar yen yang menekan bursa Jepang menjadi sentimen penggerak bursa Asia pagi ini.
Sempat berfluktuasi terbatas, Indeks MSCI Asia Pacific terkoreksi 0,1% ke level 119,08 pada perdagangan Selasa (1/3/2016) pukul 07.22 WIB.
Bursa Jepang Topix turun 0,6%, yen melanjutkan penguatan di hari kedua dengan diperdagangkan pada level 112,45 per dolar AS.
Indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,55, indeks Selandia Baru S&P/NZX 50 menguat 0,3%.
Adapun bursa global terpantau ditutup beragam dengan indeks S&P 500 melemah 0,8% ke level 1,932.23, Dow Jones Industrial Average turun 123,47 poin atau 0,7% ke level 16.516,50, dan Nasdaq Composite Index turun 0,7%.
Sementara itu bursa Eropa berhasil mempertahankan penguatan di hari ketiga setelah reli di akhir perdagangan mendorong indeks Stoxx Europe 600 naik 0,7%.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik rencananya akan merilis data inflasi Februari 2016 yang diperkirakan masih rendah.
Bank Indonesia memprediksi pada Februari ekonomi Tanah Air membukukan deflasi 0,13%—0,15% month to month, setelah pada Januari harga terinflasi 0,51%.