Bisnis.com, JAKARTA- Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Senin (29/2/2016) rupiah dibuka melemah 24 poin atau 0,18% ke Rp13.406/US$.
Pada pk. 08.01 WIB, rupiah jadi melemah 21 poin atau 0,16% ke Rp13.403.
Rupiah melemah di saat indeks dolar menguat, setelah kesepatakan G20 mengecewakan pasar.
Di samping itu, data ekonomi AS yang dirilis akhir pekan di atas estimasi, sehingga mendorong spekulasi bank sentral AS bakal menaikkan Fed Rate tahun ini.
Pasar uang dalam negeri saat ini menunggu rilis data ekonomi di awal bulan oleh BPS, di antaranya adalah angka inflasi Februari.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Rupiah meneruskan penguatan, ditutup terapresiasi 7 poin atau 0,05% ke Rp13.375 per dolar AS di pasar spot.
Rupiah tertekan 12 poin atau 0,09% ke Rp13.394 per dolar AS di jeda siang bursa saham.
Mata uang di Asia Tenggara kompak melemah, kecuali baht Thailand yang bertahan stagnan.
Dolar Singapura (-0,12%), peso Filipina (-0,26%), ringgit Malaysia (-0,21%), dan rupiah melemah 11 poin (-0,08%) ke Rp13.393 per dolar AS.
Rupiah melemah 11 poin atau 0,08% ke Rp13.393 per dolar AS
Rupiah bergerak melemah 0,1% atau 13 poin ke Rp13.395 per dolar AS setelah perdagangan di bursa saham dibuka.
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (29/2/2016) menghadapi tantangan penguatan idnesk dolar AS kembali.
“Penguatan rupiah berpeluang tertahan di hari ini melihat kuatnya idneks dolar indeks, serta harga minyak yang belum naik lagi,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (29/2/2016).
Dikemukakan pertumbuhan PDB Amerika Serikat kuartal IV/2015 direvisi lebih baik dari ekspektasi ke 1% YoY. Data ini sudah cukup untuk mendorong penguatan dollar indeks hingga kisaran 98 pada perdagangan Jumat malam.
Harga minyak Brent yang sebelumnya naik tajam terlihat stabil di kisaran US$35/barel, menandakan pasar yang masih yakin dengan rencana pemangkasan produksi oleh OPEC.
“Sore ini ditunggu estimasi inflasi Zona Euro yang diperkirakan naik,” kata Rangga.
Rangga mengatakan kekuatan dolar di Asia pada perdagangan Jumat terlihat mulai pudar. Rupiah yang sempat melemah dalam 1 minggu terakhir, mulai mengembalikan momentum penguatan untuk menuju kisaran 13.300, beramaan dengan sentimen positif di IHSG serta SUN.
“Fokus akan beralih perlahan ke inflasi Februari 2016 yang diperkirakan naik ke 4,3-4,4% YoY, sehingga mungkin akan mengurangi harapan pe
Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Senin (29/2/2016) rupiah dibuka melemah 24 poin atau 0,18% ke Rp13.406/US$.
Pada pk. 08.01 WIB, rupiah jadi melemah 21 poin atau 0,16% ke Rp13.403.