Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara menurun 0,22% pada penutupan perdagangan Selasa (23/2/2016).
Harga komoditas tersebut untuk kontrak Maret 2016 di bursa komoditas ICE Futures Europe Commodities melemah 0,22% atau 0,10 poin ke US$46,00/metrik ton.
Batu bara tertekan karena adanya penurunan harga minyak WTI yang ditutup anjlok 4,55% kemarin.
Minyak WTI hari ini kembali diperdagangkan menurun 1,54% ke US$31,38 per barel. Brent juga melemah 0,93% ke US$32,96 per barel pada pukul 08.35 WIB.
Di dalam negeri, sejumlah emiten tambang masih berutang dari perbankan demi menggenjot kinerja tahun ini. Seperti PT J Resources Asia Pasifik (PSAB) mendapat pinjaman US$208,5 juta setara Rp2,79 triliun lalu PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) meminjam senilai US$4,5 miliar setara dengan Rp60,3 triliun (Bisnis Indionesia, 24 februari 2016).
Begitu juga dengan emiten pelat merah PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk. segera menarik pinjaman dari The Export-Import Bank of China pada 2016 guna mendanai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banko Tengah atau Sumsel 8.
Pergerakan harga batu bara di bursa Rotterdam pada kontrak Maret 2016:
Tanggal | US$/MT | Perubahan (%) |
23/2/2016 | 46,00 | -0,22 |
22/2/2016 | 46,10 | +1,80 |
19/2/2016 | 44,30 | +0,75 |
18/2/2016 | 43,55 | +0,25 |
17/2/2016 | 43,30 | +0,50 |
Sumber: Bloomberg