Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS: Minyak Melesat, Indeks Melemah

Indeks dolar Amerika Serikat kembali mengerem penguatannya, dengan melemah meski tipis pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis pagi
Mata uang dolar Amerika Serikat/Antara
Mata uang dolar Amerika Serikat/Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat kembali mengerem penguatannya, dengan melemah meski tipis pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis pagi.

Indeks dolar AS melemah 0,08% ke level 96,786 pada penutupan perdagangan Rabu.

Indeks dolar melemah saat harga minyak menguat signifikan. Tercatat WTI pada penutupan perdagangan Rabu (17/2/2016) naik 5,58% ke US$30,66/US$.

Indeks juga melemah setelah bank sentral AS (Federal Reserve) dari catatan Januari 2016 menyorOti gejolak ekonomi global , dan kondisi China.

"Pasar mulai stabil. Penurunan minyak menjadi sentimen risiko, kini ada tanda positif setelah harga rebound," kata Mitsushige Akino, Executive Officer Ichiyoshi Asset Management Co seperti dikutip Bloomberg, Kamis (18/2/2016).

Risalah pertemuan Januari Fed, mengemukakan pembuat kebijakan khawatir tentang potensi gekolak ekonomi global yang bisa menyeret ekonomi AS, di antaranya perlambatan di China.

Gubernur Fed Janet Yellen telah mengindikasikan kenaikan suku bunga lebih lanjut kemungkinan tertunda.

 

Posisi indeks dolar AS

  

17 Februari

 

 96,786

(-0,08%)

16 Februari

96,868

(+0,97%)

15 Februari

 95,940

(0,00%)

 

 

 

 

 

Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2016

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro