Bisnis.com, JAKARTA- Indomitra Securities memperkirakan gerak pasar obligasi pada perdagangan hari ini, Kamis (18/2/2016) akan menyoroti keputusan Bank Indonesia atas besaran suku bunga acuan usai menggelar rapat dua harinya.
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division PT Indomitra Securities mengatakan konsensus mengatakan BI Rate akan turun sebanyak 25 bps.
Didukung oleh inflasi yang rendah, rupiah yang cenderung stabil, diikuti surplusnya perdagangan Indonesia, sehingga di harapkan mampu menjadi indikasi yang baik untuk BI menurunkan BI Rate.
“Pagi ini pasar obligasi dibuka kembali melemah di bandingkan penutupan sebelumnya, dengan potensi flat hingga pengumuman BI Rate di turunkan.,” kata Nico dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (18/2/2016).
Nico mengatakan rupiah dibuka menguat tipis pagi ini, dengan potensi flat.
Selain itu, tambah dia, tercapainya kesepakatan oleh Iran untuk menahan produksi membuat harga minyak Brent naik tajam.
“Bersamaan dengan itu harga komoditas juga ikut naik. Hal ini tentu memberikan tanda yang baik bagi negara pengekspor komoditas, Indonesia salah satunya,” kata Nico.