Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat mampu melejit ke atas level 96 pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB.
Indeks dolar AS menguat 0,97% ke 96,868 pada penutupan perdagangan Selasa.
Indeks dolar melesat meninggalkan level 95 yang sudah ditempati dalam empat hari perdagangan sebelumnya, setelah minyak kembali goyah akibat gagalnya kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia terkait produksi minyak.
Harga minyak WTI pada penutupan perdagangan Selasa anjlok 1,36% ke US$29,04.
Kekhawatiran melubernya minyak mentah di tingkat global, kembali muncul.
"Tidak ada pemangkasan produksi yang disepakati oleh Rusia dan Arab Saudi," kata Sharon Zollner, Ekonom Senior ANZ Bank New Zealand Ltd seperti dikutip Bloomberg, Rabu (17/2/2016).
Volatilitas minyak telah memicu ketidakpastian di seluruh pasar global.
Sementara itu data ekonomi AS yang dirilis kemarin malam adalah indeks keyakinan sektor konstruksi yang merosot ke level terendah 9 bulan dan perlambatan penurunan kinerja manufaktur di area New York.
Pekan ini, pasar masih menunggu rilis indeks harga konsumen dan produsen, dan notula rapat The Fed dan serta data pembangunan rumah baru.
Posisi indeks dolar AS
16 Februari
| 96,868 (+0,97%) |
15 Februari | 95,940 (0,00%) |
12 Februari | 95,940 (+0,40%) |
Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2016