Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini, Jumat (12/2/2016) mendapat dukungan dari pelemahan dolar AS.
“Dalam jangka pendek lemahnya dolar bisa pertahankan sentimen positif untuk rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (12/2/2016).
Dikemukakan indeks dolar AS masih terus tertekan hingga dini hari tadi, di sisi lain emas dan yen kembali menguat tajam sebagai alternatif safe-haven selain dolar yang saat ini terus tertekan menyusul pandangan the Fed yang semakin pesimistis terhadap prospek perekonomian AS.
Rangga mengemukakan pelemahan dolar bisa berlanjut di Asia hari ini.
Perekonomian global juga masih buruk prospeknya, sehingga harga energi belum menemui alasan untuk bangkit.
“Sore nanti ditunggu pertumbuhan PDB Zona Euro yang diperkirakan masih memburuk,” kata Rangga.
Sementara itu, tambahnya, pelemahan dolar masih terlihat terhadap mayoritas kurs di Asia walaupun sudah berkurang tekanannya.
Rupiah yang sempat menguat tajam semenjak pembukaan Kamis pagi akhirnya ditutup nyaris tidak berubah.
Imbal hasil SUN tenor 10 tahun terus turun hingga di bawah 8% seiring dengan penurunan imbal hasil global. Kepemilikan asing di SUN terus meningkat.
“Itu juga meningkatkan harapan pemangkasan BI Rate pada pertemuan BI minggu depan,” kata Rangga.
Dalam jangka menengah, ujarnya, ruang penguatan rupiah masih ada dengan fundamental perekonomian yang membaik.