Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (10/2/2016) menunggu rilis paket kebijakan ekonomi X.
“Dalam waktu dekat akan diumumkan paket kebijakan ekonomi X yang bisa menambah sentimen positif domestik yang bersamaan dengan pelemahan dolar di pasar global bisa menjaga sentimen penguatan rupiah dalam jangka pendek,” kata
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (11/2/2016)
Rangga mengatakan fokus pasar akan beralih ke rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang digelar minggu depan.
Sementara itu indeks dolar melanjutkan penurunannya sesaat setelah Gubernur bank sentral AS (Federal Reserve) Janet Yellen menunjukkan pesimismenya terhadap perekonomian domestik dan global.
Mengakui bahwa itu menyebabkan penundaan kenaikan Fed Fund Rate target lanjutan, tapi Yellen tidak berencana untuk memangkas suku bunga ke zona negatif.
Harga minyak naik tipis setelah sebelumnya turun sangat tajam. Sementara itu imbal hasil global masih menunjukkan tren penurunan.
“Sore ini ditunggu angka pertumbuhan Zona Euro yang diperkirakan turun,” kata Rangga.
Kemarin, rupiah ditutup menguat tajam sejalan dengan pelemahan dolar di pasar Asia. Penguatan tersebut datang walupun harga minyak turun drastis di malam sebelumnya.
Penguatan rupiah yang lebih tajam dari yang lain menunjukkan masih kuatnya faktor positif domestik.
Imbal hasil SUN juga masih turun mengikuti penguatan rupiah.