Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara anjlok, melemah di hari keempat perdagangan.
Harga batu bara pada penutupan perdagangan Selasa (9/2/2016) untuk kontrak Maret 2016 di bursa komoditas ICE Futures Europe Commodities melemah 1,27% ke US$42,85/metrik ton.
Kondisi pelemahan yang berkepanjangan tersebut mengikis pemulihan harga batubara dari level terendah pada 15 januari 2016 (US$42,65/metrik ton).
Sejumlah produsen batubara mulai menyiapkan strateginya dalam menghadapi tekanan harga tersebut.
Sementara itu sejumlah produsen meyakini harga dapat pulih pada tahun depan, karena permintaan akan naik untuk pembangkit listrik baru.
"Ada peluang untuk membeli aset pertambangan," kata Bradley, CEO Javelin.
Harga batubara, saat ini digunakan untuk menghasilkan 41% listrik dunia.
Permintaah batubara anjlok 33% persen tahun lalu di Eropa. Batubara juga tertekan susutnya permintaan China, dan penerapan standar emisi yang lebih ketat. Persaingan dengan harga gas alam yang harganya makin merosot. Minyak mentah juga tengah melemah.
"Saya berjuang untuk melihat bagaimana komoditas dapat naik tanpa pemulihan minyak, dan gas," katanya.
Pergerakan harga batu bara di bursa Rotterdam*
Tanggal | US$/MT |
9 Februari | 42,85 (-1,27%) |
8 Februari | 43,40 (-0,23%) |
5 Februari | 43,50 (-1,58%) |
*Kontrak Maret 2016
Sumber: Bloomberg