Bisnis.com, JAKARTA- Rupiah melejit ke posisi terkuat sejak Oktober 2015, di saat pasar berspekulasi Indonesia bakal menjadi negara primadona yang akan dimasuki investor asing setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan) menetapkan suku bunga negatif.
Bank Indonesia juga melihat ruang untuk pelonggaran moneter, dan pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa lebih tinggi pada tahun 2016, setelah diperoleh angka di atas perkiraam di keempat kuartal IV/2015, kata Juda Agung, Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI.
Rupiah menguat 1,57% atau 214 poin ke 13.398/US$ pada pk. 12.54 WIB. Posisi ini merupakan level terkuat sejak 9 Oktober 2015 yang berada di posisi Rp13.412/US$.
"Setelah bearish, pasar melihat kinerja jauh lebih baik secara fundamental," kata Wai Ho Leong, Ekonom Regional Senior Barclays Plc.
Pembukaan kembali sejumlah pasar Asia setelah libur Imlek, pasar akan melihat peningkatan pembelian aset Indonesia, katanya.