Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (9/2/2016) bergerak di kisaran support 13.650, serta resisten 13.575.
“Bergeraknya harga minyak dunia di zona positif membuat mata uang safe haven kembali menunjukkan pelemahannya,”kata Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada dalam risetnya.
Dikemukakan laju harga minyak dunia yang kembali menguat, nampaknya perlahan mulai bergerak terbatas.
“Terlihat pelaku pasar masih memanfaatkan celah, setelah rupiah bergerak positif pada perdagangan sebelumnya,”kata Reza.
NHKSI memprediksi penguatan rupiah masih akan berlanjut, seiring korelasi positif dengan minyak dunia yang bergerak di zona hijau.
Apalagi, ujarnya, dengan tambahan positif dari dirilisnya kenaikan PDB 2015 turut menambah sentimen positif pada rupiah.
“Namun dikarenakan harga minyak yang sangat fluktuatif, membuat pelaku pasar akan melakukan aksi hit & run. Hingga produksi minyak dunia terkonfirmasi akan dipangkas oleh negara-negara besar penghasil minyak jika memang di realisasi,” kata Reza.
Rupiah sempat berada di level Rp 13.630 di pasar spot valas atau cenderung menguat. Penguatan terbatas tersebut merupakan imbas setelah pelaku pasar asing kembali memasuki pasar modal Indonesia.
“Capital inflow sebanyak Rp2,3 triliun merupakan yang terbesar di tahun ini,” kata Reza.
Secara teknikal, tambahnya, pelemahan kurs mulai terbatas sehingga memunculkan peluang dolar AS kembali menguat,. Terutama jika rilis data pengangguran AS di respons positif oleh para pelaku pasar.
“Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah,” kata Reza.