Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan rupiah ditutup terdepresiasi 79 poin atau 0,58% ke Rp13.770 per dolar AS pada Rabu (3/2/2016).
Mata uang Asean yang juga iktu melemah seperti ringgit Malaysia (-0,24%), peso Filipina (-0,15%), dan dolar Singapura (-0,10%) sedangkan baht Thailand menguat (+0,10%).
Walau begitu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,19% atau 8,67 poin ke level 4.596,11 berada pada level tertinggi setelah memerah seharian.
IHSG bergerak konsisten di antara level 4.545,14-4.596,11. Sebelumnya, IHSG dibuka turun 0,75% di level 4.553,13. IHSG terus bergerak di zona merah sampai pukul 15.50 WIB dan detik-detik penutupan IHSG langsung berubah menghijau.
Sebelumnya, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan kembalinya tren pelemahan harga minyak mentah menjadi isu utama selain data ekonomi yang kurang baik dari Tiongkok.
“Rupiah berpeluang kembali melemah pada hari ini mengikuti anjloknya harga minyak hingga hampir 5%. Akan tetapi pelemahan rupiah bisa terbantu oleh aliran dana masuk ke instrumen keuangan berbasis suku bunga yang selalu menjadi incaran di tengah ekspektasi inflasi global yang turun,” terangnya dalam riset yang diterima hari ini.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index:
Tanggal | Level (Rp/US$) | Perubahan (%) |
3/2/2016 | 13.770 | -0,58% |
2/2/2016 | 13.691 | -0,43% |
1/2/2016 | 13.632 | +1,06% |
29/1/2016 | 13.778 | +0,68% |
28/1/2016 | 13.873 | +0,02% |
Sumber: Bloomberg