Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pelayaran PT Berlian Laju Tanker Tbk memproyeksi kinerja perusahaan akan pulih secara moderat tahun ini seiring penurunan harga bahan bakar sebadai dari anjloknya harga minyak mentah.
Direktur Berlian Laju Tanker, Jason Kardachi mengatakan sejak 2014 profit margin perseroan mengalami perbaikan cukup signifikan karena harga bahan bakar turun dari US560 per ton menjadi US$323 per ton. "Kami harapkan ini bisa meningkatkan profit margin tahun ini," jelasnya dalam public expose di Jakarta, Senin (18/1/2015).
Dia memaparkan, laba kotor perseroan per September 2015 mencapai US$54,31 juta atau naik 37%. Alhasil, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau Ebitda mencapai US$69,8 juta atau naik 50,3%. Perolehan ebita itu juga disumbang dari keuntungan dari restrukturisasi dan keuntungan kurs sebesar US$5,84 juta.
Terkait dengan restrukturisasi utang, perusahaan berkode emiten BLTA kini hanya memiliki 5 kapal dari sebelumnya 39 kapal. Jason menyebut, perseroan telah mengalihkan kapal-kapal perseroan kepada mandated lead arranger (MLA).
BLTA sebelumnya juga telah mendapat persetejuna untuk mengonversi utang-utangnya menjadi saham dengan nilai mencapai US$1,03 miliar. Sebagian besar utang perseroan jatuh tempo pada 2023 dengan jumlah menyentuh US$1,2 miliar.
Operasional perusahaan juga terfokus di Indonesia dari sebelumnya menjelajah rute-rute internasional. Jason menekankan, BLTA akan dokus meningkatkan pasar di Indonesia dengan adanya asas cabotage. "Ini akan memberikan dampak positif karen kami punya pengalaman yang kuat sebagai operator internasional.