Bisnis.com, JAKARTA— Saham Asia jatuh membuat keuntungan sebelumnya kembali dan menuju level terendah pada tiga tahun ke belakang.
Hal tersebut juga dipengaruhi saham Cina yang kembali meluncur serta minyak mentah yang mengalami kerugian.
Tercatat, sesuai data Bloomberg, MSCI Asia Pacific Index tergelincir 0,5% menjadi 120,09 pada 04:24 waktu Hong Kong setelah sebelumnya naik 1,1%. Dalam sepekan indeks tersebut menuju penurunan 3,2% yang merupakan penutupan terendah sejak November 2012.
Shanghai Composite Index juga merosot 3,5% pada penutupan hari ini. Kekhawatiran tentang ekonomi China terus mengikis pasar di tahun ini dan membuat tinggi aksi jual saham. Sementara, Shanghai Composite telah mencatat penurunan terbesar di antara 93 indeks ekuitas utama dilacak oleh Bloomberg.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,5% pada hari ini, sementara Hang Seng China Enterprises Index saham China yang terdaftar juga merosot 2,6%.
Indeks Topix Jepang selesai dengan 0,3% lebih rendah setelah naik sebelumnya sebanyak 1,9%n. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,1%. Indeks Straits Times Singapura turun 0,3% lalu Indeks Australia S & P / ASX 200. S & P / Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 1%. Indeks Taiex Taiwan naik 0,3%.
Kepala Strategi Ekuitas untuk Asia Pasifik, HSBC Holdings Plc. Berbasis di Hong Kong Herald van der Linde mengatakan rebound di ekuitas tidak akan berkelanjutan sampai volatilitas turun dan sampai saham negara Asia mendapatkan kepastian perekonomian China mengarah lebih baik atau setidaknya bergerak ke arah yang benar.
"Ekonomi China sedang berjuang untuk mengarah balik," ucapnya, Jumat (15/1/2016).