Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland Bidik Marketing Sales Rp2,5 Triliun

PT Intiland Development Tbk menargetkan bisa meraup pendapatan pra penjualan sebesar Rp2,5 triliun sepanjang tahun ini.
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Intiland Development Tbk menargetkan bisa meraup pendapatan pra penjualan sebesar Rp2,5 triliun sepanjang tahun ini.
 
Corporate Secretary Intiland, Theresia Rustandi, mengatakan hingga akhir 2015 pendapatan pra penjualan mencapai Rp1,9 triliun atau turun 24% secara tahunan. "Memang bagaimanapun 2015 itu tida kondusif dan pembelian masyarakat menurun, tapi 2016 indikatornya positif semua ya," jelas Theresia kepada Bisnis.com, Kamis (14/1/2015).
 
Dia menjelaskan sejumlah isu yang menjadi sentimen positif bagi penjualan properti tahun ini antara lain rencana pengampunan pajak, pengaturan pajak barang mewah, dan pembukaan pemilikan properti bagi warga negara asing.
 
Hal tersebut menurut Theresia juga akan ditunjang oleh laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan penurunan tingkat suku bunga kredit. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia telah menurunkan BI Rate 25 bps ke level 7,25% dan diharapkan tingkat bunga kredit perbankan akan turut turun menyesuaikan penurunan BI Rate.
 
Theresia menyebut, penjualan properti tahun ini diperkirakan akan mulai menanjak di kuartal II 2016. Terlebih, di kuartal tersebut perseroan berencana memasarkan properti di Pulau H, pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta.
 
Di sisi lain, Intiland juga siap mengalokasikan belanja modal hingga Rp2 triliun tahun ini untuk kebutuhan ekspansi. Theresia menyebut, sumber dana eksternal akan berasal dari pinjaman, penerbitan surat utang, maupun penyertaan dari mitra strategis. "Kami juga siapkan cash untuk membayar obligasi yang jatuh tempo tahun ini," ujarnya. Jumlah obligasi Intiland yang jatuh tempo tahun ini mencapai Rp346 miliar.
 
Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo menurunkan prospek atau outlook PT Intiland Development Tbk dari stabil menjadi negatif sedangkan peringkat tetap idA untuk Obligasi I Tahun 2013. Ini berlaku untuk periode 2 Desember 2015 -- 1 April 2016.
 
Analis Pefindo, Yogie Perdana & Haryo Koconegoro, mengatakan perubahan prospek tersebut dilakukan karena pengakuan pendapatan yang rendah di tengah utang yang justru meningkat.
 
"Kami dapat menurunkan peringkat jika dalam beberapa kuartal mendatang pendapatan perusahaan secara signifikan lebih rendah proyeksi," ujar keduanya dalam riset yang dikutip Bisnis.com
 
Per kuartal III 2015, pendapatan pra penjualan Intiland mencapai Rp1,38 triliun atau 46% dari target sebesar Rp3 triliun. Sementara itu total utang mencapai Rp2,82 triliun atau tumbuh 33% secara tahunan.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper