Bisnis.com, PADANG - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) cabang Padang menargetkan rerata transaksi saham di daerah itu naik tiga kali lipat atau berkisar Rp180 miliar per hari.
Kepala BEI cabang Padang Reza Sadat Shahmeini menyebutkan tahun lalu rerata transaksi mencapai Rp62,39 miliar per hari atau berkisar Rp1,31 triliun per bulan, dengan rerata pertumbuhan 30% per tahun.
“Kami targetkan transaksi naik tiga kali lipat dari tahun lalu. Karena target pertumbuhan investor saham juga tinggi,” katanya, kepada Bisnis, Senin (11/1/2016).
Reza memaparkan target pertumbuhan investor bursa di Sumatra Barat naik hampir empat kali lipat dari target tahun sebelumnya.
BEI cabang Padang ditargetkan menambah 5.180 investor baru. Padahal tahun sebelumnya target yang diberikan hanya 1.731 investor, namun realisasinya mencapai 2.337 investor.
“Kami optimis target itu tercapai, karena tahun lalu realisasinya jauh di atas target,” ujarnya.
Dia mengatakan sepanjang tahun lalu, transaksi investor saham asal Sumbar merupakan yang tertinggi nomor tujuh di Tanah Air, setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara.
Dari data bursa, Reza mengungkapkan dua kota di Sumbar masuk daftar 50 kota dengan transaksi teraktif, yakni Kota Padang dengan rerata transaksi Rp43,78 miliar per hari dan Kota Payakumbuh dengan kisaran transaksi Rp17,58 miliar per hari.
Dia meyakini volume transaksi saham tahun depan bakal terus meningkat mengingat pertumbuhan investor bursa yang mencapai 51,81% per tahun di daerah itu.
Selain itu, optimisme pasar kian tinggi menyusul kebijakan pemulihan ekonomi oleh pemerintah dan dampak kebijakan The Fed terhadap pasar dalam negeri. Apalagi potensi daya beli masyarakat diyakini meningkat dan belanja infrastruktur pemerintah.
Saat ini, katanya, jumlah investor pasar modal di Sumbar sudah mencapai 5.896 investor sampai November 2015, dengan pertumbuhan investor per tahun mencapai 32,83%.
Adapun, strategi meningkatkan jumlah investor masih dilakukan dengan cara menyasar perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, dan perusahaan swasta.
Sebelumnya, BEI sudah membuka empat galeri pojok bursa di Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Politeknik Negeri Padang, dan Universitas Putra Indonesia YPTK.
“Kampus lainnya juga akan kami sasar, untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal dari Sumbar,” ujarnya.