Bisnis.com, JAKARTA--Rupiah akhirnya rebound di pasar spot setelah tergelincir pada 7 hari perdagangan sebelumnya, ditutup terapresiasi 0,37% atau 51 poin ke Rp13.892 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan dengan dibuka terdepresiasi 0,15% atau 21 poin ke level Rp13.964 per dolar AS pada perdagangan Selasa (5/1/2016).
Selanjutnya, rupiah juga terus melemah 0,25% atau 35 poin ke level Rp13.978 per dolar AS pukul 08.00 WIB.
Rupiah akhirnya rebound di pasar spot setelah tergelincir pada 7 hari perdagangan sebelumnya, ditutup terapresiasi 0,37% atau 51 poin ke Rp13.892 per dolar AS.
Rupiah bergerak menguat 116 poin atau 0,83% ke Rp13.827 per dolar AS pad apukul 14.50 WIB.
Rupiah semakin terapresiasi, diperdagangkan menguat 121 poin atau 0,87% ke Rp13.822 per dolar AS saat perdagangan saham memasuki jeda siang.
Nilai tukar rupiah di pasar spot semakin menguat 0,39% atau 54 poin ke level Rp13.889 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah berbalik menguat 0,29% atau 41 poin ke level Rp13.902 per dolar AS. Rupiah terpantau konsisten menguat sejak pukul 08.41 WIB. Penguatan ini terjadi saat kurs Asia bergerak bervariasi cenderung menguat.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menilai pelaku pasar harus kembali bersabar seiring belum adanya dorongan positif atas laju rupiah.
"Rupiah masih menyimpan potensi pelemahan, apalagi nilai yuan juga masih dibayangi tekanan, hal ini tentu akan membawa imbas negatif terhadap rupiah," paparnya dalam riset.
Dengan pelemahan pada data-data manufaktur China, lanjutnya, menyebabkan nilai Yuan terdepresiasi yang diikuti oleh melemahnya sejumlah harga komoditas terutama harga minyak mentah dunia.
"Kondisi ini tentu saja akan menguntungkan laju dolar AS yang dapat melanjutkan penguatannya. Melemahnya AUD, CNY, CAD, dan INR turut berimbas negatif pada laju Rupiah," tambahnya.
Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan dengan dibuka terdepresiasi 0,15% atau 21 poin ke level Rp13.964 per dolar AS, dan terus melemah 0,25% atau 35 poin ke level Rp13.978 per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menilai rupiah masih berpotensi melemah seiring belum adanya dorongan positif atas laju mata uang Garuda tersebut.