Bisnis.com, JAKARTA-- Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,44% atau 60 poin ke level Rp13.758 per dolar AS pada perdagangan Rabu (30/12/2015).
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia mengatakan potensi pelemahan rupiah masih ada seiring menguatnya laju dolar AS.
Adapun penguatan dolar disebabkan oleh turunnya harga minyak dan sejumlah komoditas.
"Laju rupiah yang sebelumnya dapat bertahan dari potensi pelemahan, akhirnya tidak kuat menahan dominasi dolar AS dan berakhir dengan pelemahan," paparnya dalam riset.
Sebelumnya, rupiah juga ditutup melemah 0,37% sebesar 51 poin ke level Rp13.698/US$ pada perdagangan Selasa (29/12/2015).
Bagaimana pergerakan rupiah menjelang akhir tahun? ikuti pergerakannya hingga penutupan.
Nilai tukar rupiah menjadi mata uang paling jeblok di kawasan regional Asia dengan penurunan hingga 90 poin atau 0,66% ke level Rp13.788/US$ dari sebelumnya Rp13.698/US$. Depresiasi rupiah menjadi posisi paling dalam sepanjang hari ini, yang disusul oleh dolar Taiwan 0,34%. Sepanjang hari ini, kurs rupiah berada pada level terkuat Rp13.709/US$ dan terlemah Rp13.758/US$.
Nilai tukar rupiah masih tertekan, melemah 0,82% atau 113 poin ke level Rp13.811 per dolar AS, bersamaan dengan pelemahan kurs Asia.
Rupiah bergerak melemah 101 poin atau 0,74% ke Rp13.799 per dolar AS di akhir sesi I perdagangan saham.
Rupiah sempat menembus level Rp13.800 di pasar spot, bergerak melemah 130 poin atau terdepresiasi 0,95% ke Rp13.828 per dolar AS pada pukul 11.14 WIB.
Mata uang Garuda adalah kurs yang paling tertekan di Asia. Pelemahan rupiah diikuti oleh won yang melemah 0,39% dan dolar Taiwan yang merosot 0,29%. Penguatan terjadi pada ringgi yang terapresiasi 0,07% dan Baht yang menguat 0,06%.
IHSG bertahan di zona hijau dengan naik 0,2% atau 9,22 poin ke level 4.578,58 pada pertengahan sesi I hari ini.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) turun tajam 136 poin pada Rabu (30/12/2015), tertekan permintaan dolar yang tinggi di akhir tahun.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.794 per dolar AS, melemah 136 poin atau terdepresiasi 1% dari kurs kemarin.
Rupiah merosot 89 poin atau 0,65% ke Rp13.787 per dolar AS di pasar spot setelah perdagangan bursa saham dibuka.
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,44% atau 60 poin ke level Rp13.758 per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia mengatakan potensi pelemahan rupiah masih ada seiring menguatnya laju dolar AS.
Adapun penguatan dolar disebabkan oleh turunnya harga minyak dan sejumlah komoditas.
"Laju rupiah yang sebelumnya dapat bertahan dari potensi pelemahan, akhirnya tidak kuat menahan dominasi dolar AS dan berakhir dengan pelemahan," paparnya dalam riset.