Bisnis.com, JAKARTA-- Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,05% atau 7 poin ke level Rp13.625 per dolar AS pada perdagangan Senin (28/12/2015). Selanjutnya rupiah menguat 0,04% atau 6 poin ke level Rp13.626 per dolar AS.
Kurs rupiah pada perdagangan awal pekan ini ditutup terdepresiasi 15 poin atau 0,11% ke level Rp13.647/US$ dari pekan lalu Rp13.632/US$. Pelemahan rupiah seiring dengan melemahnya mayoritas mata uang di Asia. Sepanjang hari ini, rupiah berada di level terkuat Rp13.600/US$ dan terlemah Rp13.678/US$.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia menilai potensi penguatan masih ada seiring lemahnya laju laju dolar AS.
“Apalagi harga minyak mentah sedang mencoba berbalik naik yang seharusnya akan menekan laju USD,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Sebelumnya rupiah juga ditutup naik 0,15% atau 21 poin ke level Rp13.650/US$ menjelang libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Raya Natal pekan lalu.
Bagaimana pergerakan rupiah pada awal pekan ini? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Kurs rupiah pada perdagangan awal pekan ini ditutup terdepresiasi 15 poin atau 0,11% ke level Rp13.647/US$ dari pekan lalu Rp13.632/US$. Pelemahan rupiah seiring dengan melemahnya mayoritas mata uang di Asia. Sepanjang hari ini, rupiah berada di level terkuat Rp13.600/US$ dan terlemah Rp13.678/US$.
Nilai tukar rupiah masih melemah 0,18% atau 25 poin ke level Rp13.656 per dolar AS. Pelemahan ini terjadi saat kurs Asia bergerak beragam.
Rupiah masih berfluktuasi hingga jeda siang perdagangan bursa saham, bergerak melemah 10 poin atau 0,07% ke Ro13.642 per dolar AS pada pukul 12.00 WIB.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 5 poin atau 0,04% ke level Rp13.639 per dolar AS.
Penguatan juga terjadi di pasar spot yang terapresiasi 0,07% atau 10 poin ke Rp13.622 per dolar AS pada pukul 10.14 WIB.
Rupiah bergerak melemah 5 poin atau terdepresiasi 0,04% ke Rp13.637 per dolar AS setelah perdagangan di bursa saham dibuka.
Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,05% atau 7 poin ke level Rp13.625 per dolar AS pada perdagangan Senin (28/12/2015).
Selanjutnya indeks menguat 0,04% atau 6 poin ke level Rp13.626 per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia menilai potensi penguatan masih ada seiring lemahnya laju laju dolar AS.
“Apalagi harga minyak mentah sedang mencoba berbalik naik yang seharusnya akan menekan laju USD,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.