Bisnis.com, JAKARTA - Bertepatan dengan hari ulang tahun ke-18, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melakukan pembukaan perdagangan Bursa, yang dilakukan oleh jajaran Direksi dan Komisaris, serta dihadiri sebagian besar karyawan KSEI yang turut memeriahkan acara.
Di usia yang masih terbilang 'muda', Margeret M. Tang Direktur Utama KSEI menyatakan bahwa KSEI terus berupaya untuk menjalankan fungsi dan perannya dengan baik sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) danSelf Regulatory Organization(SRO) bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
"Tahun ini banyak pengembangan yang sedang dan telah KSEI laksanakan. Seluruhnya merupakan wujud dari dukungan KSEI terhadap pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia, serta yang paling penting adalah untuk memberikan kenyamanan bagi investor, karena ini dapat menarik calon investor baru," ungkap Margeret dalam siaran pers, Rabu (23/12/2015).
Margeret menyampaikan, saat ini fokus pengembangan KSEI memang meliputi tiga rencana strategis, yakni proyek pengembangan sistem utama, perluasan sinergi Fasilitas AKSes dengan perbankan dan sistem reksadana terpadu (S-Invest).
Untuk mendukung pengembangan sistemS-Invest,KSEI melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan sistem tersebut pada Juni 2015 denganKorea Securities Depository(KSD), sebagai lembaga Kustodian di Korea Selatan yang telah mengimplementasikan sistem serupa di pasar modalnya. Rencananya,S-Investakan diterapkan di Indonesia tahun depan.
Terobosan pada perluasan sinergi Fasilitas AKSes dengan perbankan diwujudkan KSEI pada awal tahun 2015 melalui kerjasama dengan Bank Permata dan Trimegah Securities untuk penyediaanpilot projectfasilitas instruksi penarikan dana nasabah melalui ATM.
Peluncuran fasilitas tersebut menjadikan sinergi jaringan perbankan dengan Fasilitas AKSes menjadi selangkah lebih maju dengan tujuan memberikan kemudahan bagi investor untuk menarik dana yang ada di Rekening Dana Nasabah (RDN), yang instruksinya selama ini disampaikan melalui sarana lain seperti mesinfax.
Pada pertengahan 2015, KSEI berhasil menyelesaikan salah satu pengembangan infrastruktur berupa fasilitas penyelesaian transaksi dana pasar modal melalui bank sentral (Bank Indonesia/BI). Dengan peresmian fasilitas penyelesaian transaksi dana pasar modal melalui bank sentral, maka pemindahbukuan dana dapat dilakukan di Bank Pembayaran danReal Time Gross Settlement System(BI-RTGS) Bank Indonesia.
Fasilitas ini memungkinkan Pemegang Rekening KSEI untuk melakukan penyelesaian dana secara lebih mudah dan cepat, karena menggunakan sistem bank sentral yang lebih terpusat. Untuk tahap pertama, Bank Kustodian wajib melakukan penyelesaian dana menggunakan sistem BI-RTGS untuk semua transaksi dalam mata uang Rupiah.
Kemudahan untuk melakukan transaksi pasar modal didukung KSEI dengan menambah jumlah Bank Administrator RDN menjadi 9 bank, dari sebelumnya 6 bank, dengan 2 diantaranya adalah bank syariah.
"Langkah ini merupakan salah satu upaya KSEI untuk meningkatkan layanan jasa serta menyampaikan informasi seluas mungkin kepada masyarakat umum dan khususnya kepada pemakai jasa KSEI," tambah Margeret.
Di usia KSEI yang ke-18, Margeret berharap bahwa kinerja dan pencapaian KSEI semakin baik. Margeret menyatakan, 18 tahun adalah usia menjelang dewasa, dimana segala sesuatu harus lebih matang dan lebih baik bagi. Semoga KSEI senantiasa dapat memberikan pencapaian terbaik pada tahun-tahun mendatang dan mendukung kemajuan dan kenyamanan investor pasar modal Indonesia.