Bisnis.com, JAKARTA— Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah mendekati kurs rupiah di pasar spot pasca libur Pilkada.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.954 per dolar AS, terdepresiasi 101 poin atau melemah 0,73% dibandingkan kurs Selasa.
Jisdor melemah signifikan menyesuaikan pergerakan rupiah di pasar spot. Perdagangan rupiah di pasar spot kemarin tetap berlangsung di tengah pelaksanaan Pilkada serentak.
Rupiah kemarin merosot 123 poin atau 0,89% ke Rp14.016 per dolar AS. Hari ini, mata uang Garuda berbalik menguat dan diperdagangkan terapresaisi 0,38% atau 53 poin ke Rp13.963 per dolar AS.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, menjelaskan hampir seluruh mata uang dunia bergerak menguat terdorong penurunan tajam dolar AS.
Indeks dolar, yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap mitra dagang utama Amerika, jatuh 1,15% pada penutupan perdagangan dini hari tadi. Indeks dolar bergerak naik 0,11% ke level 97,448 pada pukul 09.59 WIB hari ini.
Penurunan drastis kurs dolar dipicu oleh harga minyak yang kemarin sempat rebound hingga 3,4% setelah rilis data penurunan stok minyak di AS.
“Pelemahan drastis indeks dolar dan perbaikan harga komoditas berpeluan membantu rupiah untuk menguat, tetapi ada peluang rupiah memfaktorkan tekanan depresiasi kemarin,” papar Rangga.
Rangga mengingatkan rupiah masih ada di dalam tekanan hingga rapat FOMC pekan depan, yang diperkirakan akan memutuskan kenaikan suku bunga acuan The Fed.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
10 Desember | Rp13.954 |
9 Desember | - |
8 Desember | Rp13.853 |
7 Desember | Rp13.837 |
4 Desember | Rp13.833 |
Sumber: Bank Indonesia