Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO terkoreksi di awal perdagangan Senin (30/11/2015) setelah minggu lalu menguat tajam didorong permintaan biodiesel Indonesia.
Kontrak berjangka CPO untuk Februari 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 0,64% ke harga 2.347 ringgit atau Rp7,62 juta per ton.
Namun, harga CPO bergerak semakin mahal setelah pembukaan. Pada pukul 10.13 WIB, kontrak diperdagangkan turun 0,25% ke harga 2.356 ringgit per ton.
Potensi permintaan biodiesel dari Indonesia pekan lalu mendorong harga CPO naik 3,14% atau penguatan harga paling tajam sejak pekan ke-2 Oktober.
Sentimen yang bisa berpengaruh pada perdagangan CPO hari ini antara lain adalah data ekspor Malaysia dan pergerakan nilai tukar.
Intertek memproyeksikan ekspor Malaysia merosot 10,1% dari 1,5 juta ton pada September menjadi 1,34 juta ton pada Oktober.
Rupiah dan ringgit melanjutkan depresiasi di pasar spot. Rupiah melemah 30 poin ke RP13.831 per dolar AS pada pukul 10.35 WIB, sedangkan ringgit merosot 0,22% ke 4,2634 per dolar AS.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Februari 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
30/11/2015 (10.13 WIB) | 2.356 | -0,25% |
27/11/2015 | 2.362 | +0,90% |
26/11/2015 | 2,341 | +1,87% |
25/11/2015 | 2.298 | +1,01% |
24/11/2015 | 2.275 | +0,31% |
Sumber: Bloomberg