Bisnis.com, JAKARTA- Bank sentral Eropa berencana memangkas suku bunga deposito, dan menggelontorkan stimulus tambahan.
Putusan tersebut akan diperoleh pasar pada pekan ini, setelah ECB menggelar rapat pada 3 Desember 2015.
Mendapat sentimen tersebut euro menuju penurunan bulanan terbesar sejak Maret.
Selain euro, mata uang 19 negara juga mendekati terendah dalam tujuh bulan terhadap dolar.
Pasar juga memprediksi bank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.
Hal ini, tulis Bloomberg (30/11/2015), memperluas perbedaan antara kedua bank sentral tersebut.
"Aksi jual euro akan mencapai puncaknya saat pertemuan ECB digelar. Mungkin mengirimnya ke posisi terendah baru ke vel 1,03 euro/uS$," kata Daisuke Karakama, Kepala Ekonom Pasar Mizuho Bank Ltd di Tokyo .
Pada pk. 10.18 WIB, euro melemah 0,08% 1,0584/US$. Sementara itu idneks dolar AS 0,1% menjadi 100,14, tertinggi sejak 16 Maret 2015.
ECB diperkirakan akan meningkatkan stimulus melalui program pembelian obligasi sebesar 1,1 triliun euro (US$ 1,2 triliun).
Lebih dari tiga perempat responden yang disurvei Bloomberg mengatakan ECB akan memangkas suku bunga deposito yang dari saat ini dikurangi 0,2%.
Sementara itu Gubernur bank sentral AS (Federal Reserve) Janet Yellen dijadwalkan menghadiri Club Ekonomi Washington pada 2 Desember dan tampil di depan kongres pada 3 Desember, sehari sebelum Departemen Tenaga Kerja AS menerbitkan laporan gaji untuk November.