Bisnis.com, JAKARTA— Penguatan harga komoditas berpotensi menekan yield SUN semakin rendah pada Kamis (26/11/2015).
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 masih stagnan di level 8,560% pada pukul 10.33 WIB dengan harga berada di posisi 98,895.
Maximilianus Nico Demus, Analis Dana Pendapatan Tetap Samuel Sekuritas, mengatakan hari ini perdagangan SUN dipengaruhi oleh harga komoditas dan pergerakan rupiah.
Harga komoditas yang melanjutkan penguatan berpotensi mendorong pembelian SUN di pasar obligasi sekunder. SUN bertenor 9 tahun dalam dua hari terakhir turun 10 basis poin seiring reli harga minyak dan penguatan rupiah.
Investor mengincar SUN bertenor pendek dan panjang sambil mengantisipasi gejolak yang bisa timbul oleh penaikan suku bunga The Fed pada Desember.
Namun, rupiah yang hari ini melemah berpotensi menahan penguatan SUN. Rupiah diperdagangkan terdepresiasi 27 poin ke Rp13.717 per dolar AS pada pukul 10.38 WIB.
Kontrak minyak mentah diperdagangkan menguat 0,53% ke harga US$43,28/barel pada pukul 10.30 WIB, sedangkan harga CPO naik 1,44% ke harga 2.331 ringgit per ton pada pukul 10.25 WIB.
“Pagi ini pasar obligasi di buka sama dengan penutupan kemarin sore dengan potensi menguat terbatas mengingat harga komoditas saat ini masih dalam sentimen naik,” kata Nico.
Pergerakan SUN Seri FR70
Tanggal | Harga | Yield (%) |
26/11/2015 (10.33 WIB) | 98,895 | 8,560 |
25/11/2015 | 98,895 (+0,32%) | 8,560 |
24/11/2015 | 98,578 (+0,21%) | 8,615 |
sumber: Bloomberg