Bisnis.com, JAKARTA— Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah 27 poin pada Selasa (24/11/2015). Data pertumbuhan ekonomi AS dan pernyataan The Fed kembali dorong kurs dolar.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.723 per dolar AS, melemah 27 poin atau 0,20% dari kurs kemarin.
Rupiah terapresiasi tipis di pasar spot, diperdagangkan menguat 0,04% atau 6 poin ke Rp13.716 per dolar AS pada pukul 10.04 WIB.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan rupiah masih ada di dalam tekanan setelah beberapa anggota FOMC memberikan pernyataan yang memperkuat indikasi Fed Fund Rate naik mulai Desember.
Kurs dolar hari ini juga terdorong oleh penantian revisi angka pertumbuhan ekonomi kuartal III/2015 Amerika Serikat. Angka kenaikan PDB kuartal III/2015 AS diduga akan direvisi positif dari 1,5% menjadi 2,1%.
“Pelemahan rupiah diperkirakan masih akan terjadi akibat faktor eksternal. Rupiah berpeluang kembali melemah hari ini” katanya.
Namun, Rangga menjelaskan fundamen ekonomi yang lebih baik akan membatasi tekanan terhadap rupiah. Apalagi kemarin Bank Indonesia memperkirakan inflasi 2015 hanya akan mencapai 2,79%.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
24 November | Rp13.723 |
23 November | Rp13.696 |
20 November | Rp13.739 |
19 November | Rp13.787 |
18 November | Rp13.763 |
Sumber: Bank Indonesia