Bisnis.com, JAKARTA—IHSG konsisten bergerak di zona hijau selama sesi I Senin (23/11/2015), berpeluang meninggalkan fase konsolidasi menunju tren penguatan.
IHSG naik 0,3% atau 13,77 poin ke level 4.575,10 di jeda siang setelah bergerak antara level 4.570,16—4.590,32.
Indeks meneruskan pergerakan positif sepanjang sesi I setelah berhasil menguat 1,98% sepanjang pekan lalu.
“Dari beberapa indikator teknikal, IHSG mulai memberikan arah positif dan mulai mencoba keluar dari area konsolidasinya dan mempunyai peluang yang cukup tinggi untuk melanjutkan penguatannya,” papar Tim Riset Mandiri Sekuritas.
Sebanyak 123 saham menguat, 101 saham melemah, dan 297 saham stagnan dari 521 saham yang diperdagangkan di bursa saham Jakarta.
Saham-saham big caps menopang penguatan IHSG. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengakhiri sesi I dengan kenaikan 2,69%, sedangkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menguat 1,73%.
Reza Priyambada, analis dari NH Korindo Securities, mengatakan aksi beli masih berlanjut di Jakarta dan berpeluang mendorong IHSG meninggalkan utang gap di level 4.452–4.474 dan 4.346—4.381.
“Jika sentimen yang masih cukup kondusif maka IHSG pun dapat melupakan sementara utang-utang gap tersebut. Apalagi posisi IHSG juga masih berada di area konsolidasi sehingga peluang kenaikan pun masih terbuka,” kata Reza.
Saham yang menahan penguatan IHSG adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang melemah 2,54% dan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) yang turun 3,1%.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 6 indeks sektoral menguat dan 3 indeks sektoral melemah. Indeks sektorfinansial yang menguat 0,65% adalah sektor dengan penguatan tertajam.
Indeks Bisnis27 menguat 0,05% ke level 391,93 pada jeda siang. Bisnis27 bergerak antara level 391,71—394,91 sepanjang sesi I setelah dibuka naik 0,31%.