Bisnis.com, JAKARTA— IHSG berfluktuasi pada Rabu pagi (18/11/2015) di saat investor global wait and see menjelang rilis notula rapat Oktober The Fed.
IHSG dibuka menguat 0,28% atau 12,76 poin ke level 4.513,71. Indeks kemudian tergelincir hingga merosot 0,07% ke 4.497,99 sebelum kembali berbalik menguat 0,14% atau 6,29 poin ke level 4.507,23.
Bursa Asia bergerak variatif menjelang rilis notula The Fed. Indeks Nikkei 225 bergerak menguat 0,85, Hang Seng turun 0,1%, sedangkan Straits Times merosot 0,76%.
Investor menunggu rilis notula rapat Oktober untuk mencari petunjuk tentang peluang kenaikan suku bunga The Fed pada Desember.
“Notula FOMC akan dirilis malam ini. Di tambah lagi, data inflasi Oktober AS memperkuat peluang kenaikan suku bunga pada Desember,” kata Tim Riset NH Korindo Securites.
Sebanyak 82 saham menguat, 51 saham melemah, dan 388 saham stagnan dari 521 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) memimpin IHSG dengan kenaikan 2,78%, diikuti oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menguat 0,38%.
Namun, laju IHSG tertahan oleh pelemahan saham-saham big cap. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 0,92%, sedangkan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melemah 0,62%.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 7 indeks sektoral menguat dan 2 indeks sektoral melemah. Sektor industri dasar memimpin dengan kenaikan 0,86%, sedangkan indeks sektor perdagangan/jasa menahan laju IHSG dengan pelemahan 0,36%.
Indeks Bisnis27 dibuka naik 0,58% ke level 386,60. Pada pukul 09.23 WIB, Bisnis27 bergerak menguat 0,34% atau 1,32 poin ke level 385,69.
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
GGRM | +2,78% |
BBCA | +0,38% |
INTP | +1,46% |
ASII | +0,30% |
Saham-saham beban IHSG pada awal perdagangan:
BBRI | -0,92% |
UNVR | -0,62% |
BBNI | -1,00% |
MAYA | -6,52% |
sumber: Bloomberg