Bisnis.com, JAKARTA— Indikasi penaikan Fed Fund Rate yang semakin kuat telah menyedot lebih dari US$500 juta dalam sepekan dari bursa Korea.
Kospi pada Jumat (13/11/2015) ditutup melemah 1,01% atau 20,07 poin ke level 1.973,29. Indeks merosot 3,32% dalam sepekan.
Data yang menunjukkan pemulihan ekonomi AS semakin stabil dan sinyal dari pejabat The Fed memperkuat spekulasi Fed Fund Rate akan mulai dinaikkan pada Desember.
Investor asing secara bertahap menarik modal mereka dari pasar negara berkembang untuk mengantisipasi pelebaran selisih suku bunga pasar luar negeri dengan pasar AS.
Modal senilai US$586,6 juta telah mengalir keluar dari sahams-saham anggota Kospi di bursa Korea dalam sepekan. Aliran modal asing juga membuat won terdepresiasi selama 3 pekan berturut-turut, termasuk pelemahan 1,9% dalam seminggu terakhir.
“Perhatian utama sekarang ditujukan pada apa yang akan terjadi pada investasi asing di pasar Korea ketika AS menaikkan suku bunga,” kata Yuna Park dari Dongbu Securites di Seoul kepada Bloomberg.
Saham dua eksportir terbesar Korsel menjadi beban utama pelemahan Kospi hari ini. Samsung Electronis merosot 1,29%, diikuti oleh Hyundai Motor yang turun 2,49%.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
13/11/2015 | 1.973,29 | -1,01% |
12/11/2015 | 1.994,37 | -0,15% |
11/11/2015 | 1.997,27 | +0,03% |
10/11/2015 | 1.996,59 | -1,44% |
9/11/2015 | 2.025,70 | -0,75% |
Sumber: Bloomberg