Bisnis.com, JAKARTA— Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) bergerak tipis pada Kamis (12/11/2015) di saat indeks dolar semakin terkoreksi.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.575 per dolar AS, terapresiasi 1 poin atau 0,01% dari kurs kemarin.
Bank Indonesia masih menjaga kebijakan moneter ketat dengan menaikkan suku bunga antar bank (Jibor). Jiibor overnight pagi ini naik 0,13%, telah naik selama 3 hari berturut-turut di tengah penguatan rupiah.
Rupiah meneruskan penguatan di pasar spot, diperdagangkan menguat 0,09% atau 12 poin ke Rp13.588 per dolar AS pada pukul 10.06 WIB.
Rupiah semakin kuat di saat nilai tukar dolar terus tergelincir. Indeks dolar pagi ini sempat melemah hingga 0,34% ke level 98,681 terus merosot sejak terkerek spekulasi suku bunga The Fed ke level 99,168 pada Jumat.
“Pelemahan dolar justru terjadi setelah indeks dolar naik pada malam sebelumnya - sepertinya koreksi atas harapan kenaikan suku bunga AS yang berlebihan mulai terjadi,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, dalam risetnya yang dikutip Bisnis.
Rangga memperkirakan rupiah masih akan bertahan menguat ditopang ekspektasi penurunan defisit transaksi neraca berjalan akan turun ke 1,7% terhadap PDB. Data neraca pembayaran baru akan dirilis Bank Indonesia pada Jumat.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
12 November | Rp13.575 |
11 November | Rp13.576 |
10 November | Rp13.619 |
9 November | Rp13.687 |
6 November | Rp13.550 |
Sumber: Bank Indonesia