Bisnis.com, JAKARTA— Koreksi dolar berlanjut dan menjaga momentum positif IHSG pada awal perdagangan Kamis (12/11/2015).
IHSG dibuka menguat 0,16% atau 7,07 poin ke level 4.458,66. Pada pukul 09.14 WIB, IHSG mempertajam penguatan menjadi 0,3% atau 13,47 poin ke level 4.465,06.
Penguatan IHSG ditopang oleh rupiah yang semakin kuat seiring koreksi teknis terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat secara global.
Indeks dolar yang sempat memuncak di level 99,168 pada Jumat kemarin akibat spekulasi penaikan Fed Fund Rate pada Desember semakin tergelincir. Hari ini, indeks dolar sempat merosot hingga 0,34% ke level 98,681.
Rupiah pagi ini dibuka menguat 0,31% atau 42 poin ke Rp13.558 per dolar AS dan diperdagangkan menguat 18 poin ke Rp13.582 per dolar AS pada pukul 09.18 WIB.
“Jika diasumsikan laju rupiah masih bergerak positif dan disertai dengan sentiment positif lainnya maka laju IHSG dapat kembali melanjutkan penguatannya,” papar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.
Tim Riset Mandiri Sekuritas memperkirakan hari ini saham-saham spekulatif di lapis dua dan tiga hari akan aktif di saat IHSG diperkirakan bergerak sideways.
Sebanyak 90 saham telah melemah dari 521 saham yang diperdagangkan di BEI. Adapun 23 saham menguat dan 408 saham masih stagnan.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memimpin penguatan IHSG dengan kenaikan 3,11 poin. Di sisi lain, saham PT Astra International Tbk (ASII) menjadi beban utama dengan pelemahan 4,13 poin.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 8 indeks sektoral menguat dan 1 indeks sektoral melemah. Indeks sektor aneka industri melemah sendiri dengan pelemahan 1,47%.
Indeks Bisnis27 dibuka menguat 0,25% ke level 379,28. Pada pukul 09.15 WIB, Bisnis27 bergerak menguat 0,27% atau 1,0 poin ke level 379,33.
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
UNVR | +1,14% |
BMRI | +1,22% |
BBRI | +0,72% |
BBCA | +0,58% |
Saham-saham beban IHSG pada awal perdagangan:
ASII | -1,48% |
UNTR | -0,42% |
INDF | -0,48% |
JSMR | -0,51% |
sumber: Bloomberg