Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,14% atau 19 poin ke level Rp13.600/US$ pada perdagangan Rabu (11/11/2015).
Penguatan rupiah terjadi seiring pelemahan indeks dolar AS serta sejalan dengan mata uang di kawasan regional Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah berfluktuasi, sempat menembus level paling lemah di Rp13.613/US$ dan terkuat Rp13.543/US$.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 43 poin atau 0,32% ke level Rp13.576/US$. Adapun, kurs transaksi BI dipatok Rp13.644/US$ untuk kurs jual dan Rp13.508/US$ untuk kurs beli.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan rupiah yang cenderung stabil di tengah volatilitas pasar global menunjukkan faktor domestik semakin berperan dalam pergerakan rupiah.
“Dengan penurunan cadangan devisa yang konsisten, itu menunjukkan adanya usaha BI menjaga stabilitas rupiah. Suku bunga jangka pendek juga masih menununjukkan trek kenaikan,” kata Rangga.
Berikut kurs rupiah di pasar spot:
Tanggal | Level (Rp/US$) | Perubahan (%) |
11/11/2015 | 13.600 | +0,14% |
10/11/2015 | 13.619 | +0,18% |
9/11/2015 | 13.644 | -0,59% |
6/11/2015 | 13.564 | -0,16% |
5/11/2015 | 13.543 | +0,04% |
4/11/2015 | 13.548 | +0,11% |
3/11/2015 | 13.563 | +0,78% |
Sumber: Bloomberg.